Kamis 24 May 2012 17:16 WIB

Anas Bantah Diusir dari Ternate

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Djibril Muhammad
Anas Urbaningrum dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)
Foto: Antara
Anas Urbaningrum dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengatakan, kejadian di Bandara Babullah Ternate, Maluku Utara merupakan bentuk dari dinamika internal partai yang kurang terkelola dengan baik dan telah berlangsung cukup lama.

"Dinamika internal yang kurang bagus inilah yang akan diselesaikan secara konstitusional lewat musda, sesuai dengan ketentuan partai," kata Anas, di Jakarta, Kamis (24/5).

Sebelumnya, rombongan Ketum Anas Urbaningrum dan Sekjen Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) dihadang di Bandara Babullah oleh simpatisan kader Partai Demokrat. Seyogyanya, rombongan akan menghadiri Musda DPD I Partai Demokrat Maluku Utara.

Saat tiba di bandara, ratusan pendukung Ketua DPD I Maluku Utara, Thaib Armain sudah menunggu rombongan. Mereka menolak rombongan menghadiri pelaksanaan Musda. Pendukung Thaib yang menghadang sempat memukul salah seorang pengurus DPP.

Menurut Anas, karena pengelolaan yang kurang baik di tingkat lokal, maka ada kesalahpahaman. Yaitu, ketika rombongannya dan Ibas datang ada yang memakai bahasa 'massa'.

Karena situasi kurang kondusif dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, cerita Anas, diambil keputusan. Yaitu, disampaikan kepada Thaib bahwa musda akan dijadwal ulang. Tidak bisa dipaksakan sesuai jadwal.

Rombongan pun kemudian meninggalkan Maluku Utara menuju Manado, Sulawesi Utara. Seharusnya, jadwal ke Manado berlangsung sore. Namun dipercepat karena musda sudah diputuskan ditunda. Sehingga tak ada lagi agenda di Ternate.

"Kalau ada yang bilang Anas-Ibas diusir, itu salah. Kami kembali dengan diantar ke pesawat oleh Ketua DPD Maluku utara dan para kader," pungkas Anas.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement