REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Purworejo juga ikutan menolak Lady Gaga manggung di Indonesia. Menurut Ketua KAMMI Purworejo Bidang Kemuslimahan, Diyan Mudiasih, penolakan mereka akan kedatangan diva dunia di Indonesia ini karena beberapa alasan.
"Yang jelas karena mudharatnya lebih banyak dibandingkan manfaatnya," ujarnya dalam keterangan tertulisnya diterima Republika, Kamis (24/5).
Alasan KAMMI menolak kedatangan Lady Gaga antara lain karena syair lagunya yang anti-Tuhan, berlawanan dengan ideologi Pancasila sila pertama yaitu, Ketuhanan yang Maha Esa. Selain itu karena promosi homo dan lesbi melalui lagu atau perkataan dan perbuatan dipertunjukkan berseberangan dengan konstitusi yuridis UU No.1/ 1974 tentang pernikahan.
"Hukum positif di Indonesia tidak mengakui pernikahan sejenis dan menganggapnya abnormal, sehingga kedatangan Lady Gaga jelas melanggar konstitusi itu," tegasnya.
Ketiga kata Diyan, kostum vulgar seronok di setiap konsernya bertolak belakang dengan budaya ketimuran yang dianut negeri ini. "Jika pemerintah membolehkan Lady Gaga tampil di ibu kota, sama saja dengan merestui arus westernisasi yang berakibat terkontaminasinya identitas bangsa dan menciptakan demoralisasi tunas muda," tambahnya.
Keempat, alasan HAM dan keamanan yakni berpotensi tercipta instabilitas sosial lantaran banyaknya aspirasi rakyat yang kontra kehadiran Lady Gaga.