REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- PT Pelni belum menentukan salah satu kapalnya yang akan dijadikan hotel terapung untuk menampung peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional. Perhelatan MTQ ke XXIV tersebut akan digelar di Ambon pada 8-21 Juni.
"Sampai hari ini belum ada informasi lanjut dari pimpinan PT Pelni tentang kapal mana yang disetujui untuk dijadikan hotel terapung saat pelaksanaan MTQ," kata Kepala PT Pelni Cabang Ambon, Didik Dwi Prasetiyo, saat dikonfirmasi dari Ambon, Rabu.
Didik mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan direksi Pelni terkait permintaan Pemprov Maluku untuk menyediakan hotel terapung. Permintaan itu sudah disampaikan kepada Direksi PT Pelni. Didik menduga kemungkinan belum ada kata sepakat antara direksi dan Pemprov Maluku menyangkut harga sewa kapal.
Apalagi, kata Didik, utang sewa kapal saat penyelenggaraan "Sail Banda 2010" sebesar Rp 4,7 miliar juga belum dilunasi Pemprov Maluku. Didik mengatakan telah menyampaikan surat direksi PT Pelni kepada Pemprov maluku.
"Surat direksi yang meminta Pemprov Maluku melunasi utang saat 'Sail Banda' sudah disampaikan,'' katanya. ''Saat ini masih dilakukan koordinasi untuk realisasi pembayarannya.''