Selasa 22 May 2012 22:08 WIB

Kominfo Meneliti Frekuensi di Lokasi Jatuhnya Sukhoi

Pesawat Sukhoi Superjet 100
Foto: blogspot
Pesawat Sukhoi Superjet 100

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tifatul Sembiring, mengatakan akan melakukan penelitian frekuensi jaringan IT di sekitar jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet-100.

"Kominfo akan melakukan penelitian jaringan IT di kawasan yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi, seberapa besar gangguan jaringan frekuensi di sekitar Gunung Salak," kata Tifatul di Manado, Selasa (22/5).

Ia mengaku, masih sangat sulit bila menghubungkan gangguan jaringan frekuensi menjadi salah satu penyebab sehingga pesawat tersebut kehilangan kontrol dan jatuh.

"Gangguan frekuensi terjadi tidak permanen, termasuk kemungkinan handphone para penumpang karena pesawat tersebut dengan terbang begitu cepat sekitar 800 kilometer per jam, dengan kecepatan tersebut bila ada gangguan pasti tidak akan terasa," kata Tifatul.

Semuanya akan menjadi jelas bila kotak hitam sudah ditemukan dan dibaca dan dianalisa, namun mendahului itu, Kominfo akan melakukan penelitian penggunaan frekuensi di Indonesia termasuk gunung Salak.

Memang menurut Tifatul, masih ada frekuensi yang kemungkinan mengganggu Air Traffic Control (ATC), terutama diakibatkan kegiatan masyarakat seperti para lulusan STM atau montir menyetal peralatan IT, jadi tidak semua frekuensi, tetapi ada satu dua yang memang frekuensi" kata Tifatul.

"Contoh terakhir, salah satu pelaku yang ditangkap, karena teknologi yang dia gunakan ternyata mengganggu pendarapatan pesawat terbang di Bali, dia sudah ditangkap dan semua peralatannya di sita," kata Tifatul.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement