Selasa 22 May 2012 21:50 WIB

Tiket Kereta Mudik H-3 Sampai H+1 Habis Terjual

Rep: Umi Lailatul/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, GAMBIR - Hari Raya Idul Fitri masih tiga bulan lagi, namun tiket kereta mudik lebaran sudah di beberapa hari menjelang dan sesudah lebaran telah ludes terjual.

"Tiket lebaran tepatnya tanggal 16-20 Agustus untuk kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi AC sudah habis dipesan. Tiket yang telah diserbu pembeli ini adalah tiket semua jurusan ke Jawa Barat, Jawa Timur dan Yogyakarta," ungkap Edy Kuswoyo, Kepala Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/5).

"Sekarang tiket kereta api sudah bisa dipesan 90 hari sebelum keberangkatan, sehingga tiket di beberapa hari tersebut sudah terjual habis," ujarnya.

Sementara itu, pihak PT KAI sendiri belum menyiapkan kereta api tambahan. "Tiket yang habis adalah untuk kereta regular. Kalau yang kereta tambahan belum dikeluarkan," katanya lagi.

Cepat habisnya penjualan tiket disebabkan saat ini PT KA telah bekerja sama dengan sejumlah agen, terutama dengan minimarket yang beroperasi 24 jam. Sehingga calon penumpang bisa dengan mudah melakukan pemesanan tiket tanpa dibatasi waktu.

"Kalau di dalam stasiun, pemesanan tiket mulai pukul 07.00 sampai jam keberangkatan. Tergantung habisnya tiket kereta" ucapnya.

Edy memperkirakan puncak arus mudik dengan menggunakan kereta terjadi pada H-3 tepatnya tanggal (16/8). Pantauan Republika beberapa stasiun di Jakarta Pusat seperti Stasiun Senen dan Gambir tidak tampak antrean panjang di loket kereta. Hal ini karena tiket sudah bisa dipesan di beberapa agen travel, indomaret, rail box dan kantor pos. Sehingga penumpang bisa pesan di manapun dan kapanpun.

Edy memperkirakan penjualan tiket di Stasiun Gambir sebesar delapan sampai sembilan ribu orang per harinya dari semua total pemberangkatan kereta.

Sementara itu, PT KAI memberlakukan sistem bar coding dan pemakaian identitas diri pada tiket masuk yang akan dimulai pada Juli 2012. Sistem bar coding ini mulai awal Mei sudah mensosialisasikan tentang sistem ini. 

Dengan penggunaan sistem baru ini, Edy memperkirakan calo akan turun sebesar 50 persen. "Calo itu kan oknum. Tapi dengan adanya sistem ini, penumpang yang tidak menggunakan kartu identitas sesuai dengan kartu identitas yang tertera di tiket kereta maka tiket dianggap hangus," pungkas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement