Selasa 22 May 2012 07:32 WIB

Tariku Buka Penerbangan ke Mulia

Pesawat Trigana Air Service Jenis Twin Otter dengan nomor registrasi PK-YRF sebelum lepas landas dari Bandara Wamena, Jayawijaya, beberapa waktu lalu. Pesawat tersebut tertembak orang tidak dikenal di Bandara Mulia, Papua pada Ahad (8/4).
Foto: Chanry Andrew Suripatty/Antara
Pesawat Trigana Air Service Jenis Twin Otter dengan nomor registrasi PK-YRF sebelum lepas landas dari Bandara Wamena, Jayawijaya, beberapa waktu lalu. Pesawat tersebut tertembak orang tidak dikenal di Bandara Mulia, Papua pada Ahad (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Perusahaan penerbangan Trigana Air masih belum berani membuka penerbangannya ke Mulia, Kabupaten, Puncak Jaya, Papua. Hal ini dimanfaatkan maskapai penerbangan Tariku dengan membuka rute ke Mulia, mengingat tingginya permintaan penerbangan ke Mulia.

"Sudah dua pekan ini kami melayani permintaan penerbangan dari Sentani ke Mulia dan sebaliknya," kata seorang staf Tariku Yeni di Jayapura, Selasa.

Ia mengaku, hampir setiap hari ada permintaan penerbangan ke Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, oleh warga dan pejabat yang bekerja di daerah itu, dan itu dilakukan oleh perusahaan yang berbentuk yayasan tersebut.

"Hampir tiap hari kami melayani penerbangan dari Sentani ke Mulia dan sebaliknya," katanya.

Ia menjelaskan, untuk penerbangan ke Mulia, pihaknya menggunakan pesawat jenis PAC yang mampu mengangkut sembilan penumpang dan barang dengan kapasitas beberapa ratus kilogram. "Kami menggunakan satu pesawat jenis PAC yang bisa mengangkut sembilan penumpang," katanya.

Disinggung mengenai tarif per orang sekali terbang, katanya, pihaknya memberlakukan tarif sesuai dengan jarak dan waktu tempuh penerbangan. Umumnya penumpang yang ingin terbang ke Mulia secara patungan dengan mencarter pesawat milik Tariku.

"Rata-rata warga patungan dengan mencarter pesawat. Sekali trip (terbang) ke Mulia Rp55 juta dan itu telah dihitung dengan ongkos bahan bakar pulang-pergi," katanya.

Ia mengatakan, sementara ini, hanya Tariku yang berani melayani permintaan terbang ke Mulia pascapenembakan pada April 2012 yang menewaskan seorang wartawan dan melukai penumpang, pilot, serta kopilot Trigana.

"Senin (21/5) kemarin kami mengangkut penumpang anggota KPU dan sejumlah pejabat ke Mulia." katanya. Ia mengatakan, masalah keamanan di lapangan terbang Mulia telah dijamin oleh pemerintah setempat dan aparat keamanan.

Sebelumnya Trigana Air Service menyatakan belum berani membuka penerbangan ke Mulia karena pilot dan kru masih trauma dengan penembakan yang terjadi pada 8 April Silam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement