Senin 21 May 2012 18:11 WIB

Keluarga Korban Minta Black Box Dibuka untuk Umum

Salah satu keluarga korban hilangnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 menenangkan anggota keluarga lainnya usai melihat daftar nama keluarganya termasuk dari 44 penumpang yang hilang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (9/5).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Salah satu keluarga korban hilangnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 menenangkan anggota keluarga lainnya usai melihat daftar nama keluarganya termasuk dari 44 penumpang yang hilang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Salah satu keluarga korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100, yakni istri dari Stephen Kamagi, Anna Kamagi meminta isi rekaman "black box" dibuka ke publik agar diketahui penyebab kecelakaan tersebut.

"'Black Box' harus diungkap agar publik tahu semua penyebabnya," kata Anna di Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta, Senin. Anna mengatakan, permintaan tersebut tidak berasal dari dirinya sendiri. Ia mengatakan bahwa keluarga dari Stephen juga mendukung isi rekaman dari "black box"?tersebut diungkapkan kepada publik.

Almarhum Stephen akan dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Stephen merupakan perwakilan dari PT Indo Asia, perusahaan penerbangan yang diundang PT Trimarga untuk 'joy flight' Sukhoi Superjet 100.

Keluarga korban pada esok hari mulai pukul 13.00 - 21.00 WIB mulai dapat melihat jasad korban yang dibatasi hanya untuk tiga orang dengan waktu sekitar sepuluh menit.

Hal tersebut dilakukan karena kondisi korban yang sudah tidak utuh, guna menghindari efek psikologis yang tidak diinginkan dan besok pihak rumah sakit akan menyampaikannya kepada pihak keluarga.

Sebanyak 30 psikolog dari Universitas Indonesia (UI) akan mendampingi keluarga korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 saat melihat jasad korban di Rumah Sakit Polri Said Sukanto.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement