REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Istri mendiang Darwin Pelawi, Santa Fransisca, mengaku siap melihat jasad suaminya yang menjadi korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100. "Kami dari keluarga sudah berkumpul untuk membicarakan siapa saja yang mau melihat jenazah. Kalau dari saya sih sudah siap," kata Santa, di Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta.
Menurut Santa, rencana untuk melihat jenazah mendiang suaminya tersebut tergantung dari pertimbangan psikolog. Jika psikolog mengizinkan, dia akan melihatnya. ''Nanti itu tergantung psikolognya, kalau saya sih sudah siap," kata Santa pula.
Dia mengaku tidak mendapatkan firasat apa pun, sebelum kejadian nahas yang menimpa mendiang suaminya. Menurut dia, terakhir berkomunikasi dengan mendiang suaminya, sehari menjelang peristiwa kecelakaan Sukhoi tersebut. "Nggak ada firasat apa pun," ujar dia lagi.
Rencananya jenazah Darwin akan dimakamkan di Pemakaman Umum San Diego Hills, Kerawang, Jawa Barat.
Menjelang pemakaman, pihak keluarga akan menyelenggarakan upacara adat. "Rencananya, hari Kamis proses pemakamannya," kata Santa pula.
Mendiang Darwin Pelawi, pilot Pelita Air, adalah salah satu dari 45 korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor pada Rabu (9/5).
Hingga kini, kendati identifikasi para korban yang dilaporkan telah selesai dilakukan, keluarga korban belum menerima pemulangan jenazah ke keluarga masing-masing.