Senin 21 May 2012 15:00 WIB

Anggota TNI Evakuator Sukhoi Segera Ditarik

Petugas SAR dan TNI mengevakuasi jenazah korban Sukhoi ke helikopter di Helipad Lapangan Pasir Pogor, Cipelang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Selasa (15/5).
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Petugas SAR dan TNI mengevakuasi jenazah korban Sukhoi ke helikopter di Helipad Lapangan Pasir Pogor, Cipelang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Selasa (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan bahwa anggota TNI yang membantu proses evakuasi korban pesawat Sukhoi SuperJet 100 di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akan ditarik dalam waktu dekat ini.

"Jika beberapa hari ini selesai, rencananya semua anggota akan kami tarik," kata Panglima TNI di sela-sela acara Pengukuhan Pengurus Pusat Generasi Muda FKPPI di Jakarta, Senin (21/5).

Menurut dia, penarikan anggota TNI tersebut lantaran keberadaan tim SAR di Gunung Salak dinilai sudah cukup. "Secara umum tugas evakuasi sudah cukup oleh Basarnas. Mungkin tinggal satu tim (TNI) saja yang disisakan," tuturnya.

Namun, lanjut dia, penarikan anggota TNI dalam evakuasi pesawat Sukhoi sepenuhnya tergantung dari hasil evaluasi kerja yang dipimpin Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Daryatmo.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Daryatmo menuturkan, pencarian flight data recorder (FDR) pesawat Sukhoi Superjet 100 telah diperluas hingga radius satu kilometer dari lokasi penemuan ekor pesawat pesawat naas tersebut.

"Pencarian yang dilakukan sekitar 100 personel gabungan Basarnas dan TNI, termasuk 16 orang dari Rusia tersebut di area jurang dan sekitarnya, bahkan dengan menggunakan metal detektor. Pencarian dengan menelusuri dasar jurang dilakukan bergantian dengan waktu tiga hari per tim," katanya.

Namun sayangnya, tim sampai saat ini hanya menemukan instrumen pesawat seperti panel.

Ia menambahkan, pihaknya akan mengevaluasi pencarian hingga Senin sore ini untuk merekomendasikan apakah pencarian perlu terus dilakukan atau dihentikan mengingat kondisi medan yang sangat berat. "Senin sore ini akan kita evaluasi apakah terus dilanjutkan atau patut dihentikan," papar Daryatmo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement