Sabtu 19 May 2012 17:37 WIB

Keluarga Didik Tunggu Kepastian Identifikasi

Rep: Gita Amanda/ Red: Hafidz Muftisany
Petugas membawa kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Rumah Sakit Polri, Jakarta, Sabtu (12/5).
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Petugas membawa kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Rumah Sakit Polri, Jakarta, Sabtu (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kelurga Didik Nur Yusuf salah satu korban insiden Sukhoi SJ 100 mendatangi Rumah Sakit Polri RS Sukanto. Pihak keluarga menunggu hasil identifikasi jenazah dan berharap mendapat kejelasan mengenai jenazah adik mereka.

Sore itu Nur Huda Husein ditemani salah seorang keluarganya mendatangi RS Polri RS Sukanto. Nur Huda mengaku masih menunggu kejelasan jenazah adik yang menjadi korban kecelakaan pesawat Sukhoi SJ 100 di Gunung Salak Rabu (9/5) lalu.

"Kami masih menunggu kepastian jenazah adik kami. Hanya itu yang menjadi fokus kami sekeluarga saat ini," ujar Nur Huda pada wartawan dengan mata berkaca-kaca, Sabtu (19/5).

Ia menambahkan hingga saat ini keluarga belum memikirkan mengenai asuransi maupun bantuan yang semestinya mereka terima. Nur Huda mengatakan, ia hanya berharap segera mendapat kejelasan identifikasi jenazah adiknya.

"Kami belum memikirkan hal lain, kami masih bersabar menunggu kepastian keselamatan adik kami," kata dia.

Didik Nur Yusuf merupakan Fotografer Majalah Angkasa yang menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat. Hingga saat ini pihak rumah sakit telah mengidentifikasi 15 jenazah. Ke 15 jenazah tersebut terdiri dari 13 Warga Negara Indonesia dan 2 Warga Negara Asing. Sepuluh jenazah diketahui berjenis kelamin laki-laki, sementara lima lainnya perempuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement