Jumat 18 May 2012 20:51 WIB

Alhamdulillah, Misi Evakuasi Sukhoi Berakhir

 Anggota Tim SAR Gabungan melakukan apel dan doa bersama di Posko Puncak Manik, sebelum kembali ke kesatuannya masing-masing, Sukabumi, Rabu (16/5)
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Anggota Tim SAR Gabungan melakukan apel dan doa bersama di Posko Puncak Manik, sebelum kembali ke kesatuannya masing-masing, Sukabumi, Rabu (16/5)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Seluruh relawan dalam misi evakuasi dan pencarian korban dan puing pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, boleh jadi akan lega setelah Badan SAR Nasional menyatakan operasi resmi berakhir pada Jumat.

Pernyataan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Daryatmo dalam keterangan pers di Bandara Halim Perdana Kusuma pada Jumat sore, yang menegaskan penghentian operasi setelah 10 hari berjalan, sejak Sukhoi diketahui jatuh di Gunung Salak pada Rabu (9/5), setidaknya bisa membuat relawan dapat "menebus" kerja keras sepanjang evakuasi untuk beristirahat.

Dalam bahasa Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla (JK) saat menerima relawannya di Rumah Sakit PMI Bogor setelah melakukan operasi evakuasi: "Karena operasi selesai, semuanya bisa beristirahat dulu sejenak. Sepekan kurang makan dan mandi, sekarang silakan semuanya mandi dan makan sepuasnya," kata JK.

Ketua Basarnas Daryatmo menyatakan: "Evakuasi dihentikan pada hari ini (Jumat, 18/5) setelah 10 hari dilakukan pencarian korban,".

Menurut dia, dalam pencarian hari ke -10 belum ditemukan lagi tanda-tanda korban pesawat di sekitar lokasi kejadian.

Namun dia menekankan evakuasi bisa saja dijalankan kembali jika tim SAR menemukan jasad korban di lokasi kecelakaan pesawat.

Posko Cimelati

Sebelumnya Posko musibah Sukhoi di Cimelati, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi juga dinyatakan ditutup sementara untuk proses evakuasi korban dan operasi kemanusiaan bagi korban pesawat nahas ini.

"Penutupan posko ini bersifat sementara, jika memang diperlukan posko ini akan dibuka kembali untuk melanjutkan operasi SAR," kata Koordinator Posko Cimelati Soma Suparsa kepada wartawan, Jumat.

Menurut dia, penutupan itu tidak menunggu keputusan dari Basarnas karena posko ini dibuka dari inisiatif dari para relawan yang peduli terhadap peristiwa jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet-100 yang jatuh di kawasan Gunung Salak.

Selain itu, Posko itu juga dekat dengan lokasi jatuhnya pesawat sehingga untuk membantu tim SAR gabungan melalui Posko ini seperti memasok logistik dilakukan melalui jalur darat.

"Posko ini beroperasi secara resmi selama delapan hari, fungsi utama Posko ini adalah memasok logistik dari darat tetapi bisa berfungsi untuk jalur evakuasi dan selama operasi SAR ini satu kantong jenazah berisi korban berhasil dievakuasi melalui jalur ini," tambahnya.

Sementara untuk sisa logistik yang masih tersisa di posko tersebut, ia mengatakan, pihaknya menyerahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi untuk kepentingan sosial lainnya.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo mengatakan, pihaknya masih tetap bersiaga dan jika dibutuhkan kembali anggotanya siap kembali melanjutkan operasi Sukhoi ini.

"Penutupan posko ini tidak mempengaruhi kegiatan operasi Sukhoi karena kami pun tetap bersiaga jika diperlukan untuk membatu para tim SAR yang masih bertahan di lokasi jatuhnya pesawat," kata Usman.

Posko Cipelang

Operasi pencarian dan evakuasi korban pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Posko Desa Cipelang, Kabupaten Bogor, juga resmi ditutup menyusul pernyataan Kepala Basarnas, menurut Search Mission Coordination (SMC) Basarnas Ketut Parwa.

"Tadi sekitar jam 15.00 WIB, Kepala Basarnas Daryatmo resmi menutup operasi di Cipelang," katanya di Pasir Pogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Ketut mengatakan, penutupan operasi SAR Sukhoi telah disampaikan oleh Kepala Basarnas di Halim Perdana Kusuma.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement