REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim DVI berhasil mengidentifikasi 14 jenazah jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet (SSJ)-100. Dengan rincian 12 jenazah adalah WNI dan dua lainnya adalah Warga Negara Asing.
Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen pol Dr. Agus Prayitno, mengatakan, dari 14 jenazah yang teridentifikasi, 9 orang berjenis kelamin laki-laki dan 5 orang berjenis kelamin perempuan. "Identifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan gigi, dna, properti maupun data medik," ujarnya dalam konferensi pers kepada wartawan, Jumat (18/5).
Agus menambahkan jenazah yang sudah teridentifikasi belum bisa dibawa pulang. Sebab, proses identifikasi dilakukan berdasarkan pada salah satu bagian tubuh milik korban. "Untuk bisa dibawa pulang, keluarga masih harus menunggu sampai seluruh body part yang lainnya terkumpul, sehingga hasilnya dapat maksimal, " ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif DVI, Kombes Anton Castilani, mengatakan bahwa proses rekonsiliasi awal lebih mengutamakan pada data-data primer seperti DNA dan gigi geligi. Sedangkan data-data sekunder seperti jaket atau pakaian yang dikenali sebagai milik korban saat ini tidak dapat dipastikan dan tidak dapat digunakan untuk proses identifikasi. "Data-data tersebut dijadikan sebagai data possible match dan probable match," ujarnya.
Sampai saat ini proses identifikasi jenazah oleh tim DVI terus dilanjutkan. "Kami masih menunggu konfirmasi dari Basarnas, selama masih ada kantong jenazah yang dikirimkan, identifikasi tidak akan dihentikan," ujar Anton.
Pada Rabu (16/5) lalu, tim DVI sudah mengidentifikasi 1 jenazah berjenis kelamin laki-laki. Sehingga sampai saat ini total jenazah yang sudah teridentifikasi sebanyak 15 orang. Dengan rincian 10 orang berjenis kelamin laki-laki dan 5 orang berjenis kelamin perempuan, dengan kewarganegaraan 13 WNI dan 2 WNA.