Kamis 17 May 2012 18:42 WIB

Disinfektan Disemportkan di Lokasi Penemuan Jasad Korban Sukhoi

Rep: Asep Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Aparat TNI melakukan proses pencarian korban diantara serpihan puing pesawat Sukhoi Superjet 100 yang ditemukan di Puncak Salak 1, Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/5).
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Aparat TNI melakukan proses pencarian korban diantara serpihan puing pesawat Sukhoi Superjet 100 yang ditemukan di Puncak Salak 1, Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menyemprotkan disinfektan di lokasi penemuan jasad korban kecelakaan Pesawat Sukhoi Super Jet 100, Kamis (17/5). Penyemprotan itu dilakukan untuk mencegah potensi penyebaran penyakit yang berasal dari jasad korban yang sudah lebih dari satu pekan belum terkubur di lerang Gunung Salak.

Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Daryatmo, menyatakan, penyemprotan disinfektan itu bertujuan untuk mencegah potensi penyebaran penyakit akibat jasad manusia yang belum terkubur. Biasanya, ujar dia, penyakit timbul adalah kolera.

"Oleh sebab itu, agar petugas evakuasi dan masyarakat tidak terkena kolera, Dinkes Bogor menyemprotkan disinfektan," ungkap Daryatmo di hadapan sejumlah wartawan.

Selain menyemprotkan disinfektan, kata Daryatmo, pihaknya juga akan melakukan penanaman pohon kembali atas penebangan sejumlah pohon yang dilakukan selama proses evakuasi.

Lebih lanjut, Daryatmo mengungkapkan, Palang Merah Indonesia (PMI) juga telah memberikan bantuan berupa 50 scoop dan pacul serta beberapa bak mandi untuk warga. Hal itu dilakukan, untuk mengganti kerusakan sejumlah tempat mandi karena pembangunan posko.

"Barang-barang itu diharapkan dapat membantu warga dalam melakukan aktivitasnya," ujar Daryatmo di Ruang Media Center Landasan Udara Halim Perdanakusuma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement