REPUBLIKA.CO.ID,KAMPUNG MELAYU -- Jadwal libur panjang membuat beberapa ruas jalan di wilayah Jakarta Timur tampak lengang. Hal tersebut dirasakan oleh para supir angkutan umum, sebab sepi penumpang.
Salah satu supir angkutan umum mikrolet 06 jurusan Kp.Melayu-Gandaria, Priyono (53), mengatakan sejak pagi dia baru mendapatkan pemasukan sekitar Rp 90 ribu. Padahal jumlah uang setoran yang harus diberikan kepada pemilik angkutan sebesar Rp 135 ribu. "Kalau sepi gini belum tentu bisa nutup setoran," ujarnya kepada Republika (17/5).
Hal yang sama juga dirasakan Kohar (59), dia mulai narik sejak jam 09.00 WIB, dan baru mendapatkan pemasukan sebesar Rp 40 ribu. Sedangkan jumlah setoran yang harus diberikan sekitar Rp 130 ribu. "Kalau pas libur gini, setoran paling cuma Rp 70 ribu, seadanya aja emang lagi sepi," ujar Pria asal Sukabumi ini.
Jumlah uang setoran tersebut tidak termasuk uang bensin. Menurut Kohar bensin dibeli sendiri dari uangnya. "Biasanya sehari 20 liter, sekitar Rp 90 ribu buat bensin," ujarnya.
Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari, Kohar harus pintar-pintar menyisihkan uang dari hasil nariknya seharian.
"Kalau semua dikasihin buat setoran, nanti saya ga dapet apa-apa dong," ujar Ayah enam orang anak ini. Kohar menambahkan pada hari biasa pemasukan bisa mencapai sekitar Rp 200 ribu. Bagi dia yang terpenting adalah uang setoran bisa nutup, dan setelah itu dia bisa mengambil sisanya untuk dipakai kebutuhan sehari-hari.