REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa mengingatkan kadernya untuk tidak meminta uang pada saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah.
"Sebagai pimpinan partai, saya selalu mengingatkan tiga hal. Salah satunya jangan pernah meminta uang apapun ketika pilkada," kata Hatta Rajasa saat berkunjung ke Kantor Bupati Kubu Raya di Sungai Raya, Kalimantan Barat, Kamis.
Menurut dia, PAN harus membangun budaya tersebut supaya tidak membebani yang akan diusung. Ia mengaku sudah meminta empat atau lima orang pengurus untuk menyingkir dari kepengurusan karena terbukti melakukan hal itu.
Ia menambahkan, saat pelaksanaan pilkada, partai boleh memilih siapapun untuk diusung sebagai calon kepala daerah.
"Tetapi setelah itu, kalau menang, bukan lagi milik partai politik. Melainkan sudah milik rakyat," ucapnya, menegaskan.
Ia melanjutkan, partai juga harus berlomba-lomba dalam kebaikan, bukan malah sebaliknya.
Saat kunjungan tersebut, sejumlah figur yang dikabarkan bakal diusung Partai Amanat Nasional pada pemilihan kepala daerah juga hadir.
Yakni Ketua DPD Partai Golkar Kalbar Morkes Effendi yang digadang-gadang bakal berpasangan dengan Burhanuddin A Rasyid, salah satu pengurus PAN. Burhanuddin yang mantan Bupati Sambas dua periode bahkan sudah memasang "banner" diri berlatarbelakang PAN di berbagai lokasi yang strategis.
Hadir pula mantan Wali kota Singkawang Awang Ishack yang sudah dipastikan akan diusung Partai Amanat Nasional dalam pemilihan Wali kota Singkawang.
Pilkada Kota Singkawang dan Provinsi Kalbar dilakukan secara bersamaan yakni pada 20 September mendatang.
Ketua DPW PAN Kalbar, Ikhwani A Rahim saat ditanya tentang figur yang diusung partai tersebut untuk Pilkada Kalbar, enggan menjawab. "Ketua Umum yang nanti akan memberitahukan," kata Ikhwani A Rahim.