REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi masih menunggu pencarian tim SAR gabungan terkait Flight Data Record (FDR) yang hingga saat ini belum ditemukan. Koordinator tim investigasi KNKT, Prof. Dr. Mardjono Siswosuwarno mengungkapkan, data tersebut merekam data penerbangan pesawat sukhoi superjet 100.
"FDR merekam data penerbangan," ungkap Mardjono saat jumpa pers di kantor KNKT, Jakarta, Rabu (16/5). Menurutnya, data tersebut berupa arah pesawat apakah ke kanan ke kiri atau lurus, tinggi ketika terbang, power, dan bahan bakar yang dipakai pesawat tersebut habis berapa kilo liter per jam.
Menurutnya, FDR merekam data-data tersebut dengan angka. Nantinya, angka-angka di kotak hitam ke dua itu akan dikonversi oleh tim KNKT menjadi tabel angka seperti dalam program microsoft excel. Setelah menjadi tabel, maka data itu akan diubah menjadi grafik. Kemudian, akan dicocokkan dengan parameter yang sudah ada.
"Sekarang paling tidak ada 137 parameter,"ujarnya.
Mardjono menjelaskan jika Cockpit Voice Record yang sudah di tangan KNKT dapat merekam pembicaraan selama dua jam, maka FDR bisa merekam data penerbangan selama 25 jam.
"Nanti data CVR akan digabungkan dengan data FDR," jelasnya.