REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Tim SAR gabungan terus berupaya mencari flight data recorder (FDR) dari pesawat komersial Sukhoi Superjet-100 yang jatuh di kawasan Gunung Salak pada Rabu (9/5) yang hingga saat ini belum ditemukan. Kotak perekam data penerbangan itu dianggap sangat penting, terutama pada menit-menit terakhir.
"Kalau ditemukan, akan kita ambil data sepuluh menit terakhirnya," kata Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Maresekal Madya Tatang Kurniadi di helipad Pasir Pogor, Cijeruk, Bogor, Rabu (16/5).
Ia mengatakan, data rekaman pada kotak FDR bisa berdurasi hingga belasan jam. Data itu berisi berbagai macam data terkait kondisi pesawat saat diterbangkan, mulai dari kecepatan, derajat kemiringan, dan sebagainya. "Ada ratusan perimeter yang tercatat di dalamnya. Semuanya dalam bentuk grafik," jelasnya.
Sebelumnya, tim SAR gabungan berhasil menemukan cockpit voice recorder (CVR). Kotak perekam pembicaraan dalam kokpit pesawat itu ditemukan pada Selasa (15/5) pagi dalam kondisi hangus terbakar.