Rabu 16 May 2012 07:51 WIB

MTQ IV Kepri Juga Utamakan Pariwisata

Rep: Indah Wulandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang peserta membaca Alquran, saat berlangsung lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat remaja.
Foto: Antara/Saiful Bahri
Seorang peserta membaca Alquran, saat berlangsung lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat remaja.

REPUBLIKA.CO.ID, BINTAN -- Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Kepulauan Riau ke-IV, mengawinkan konsep sosialisasi kecintaan pada Alquran dengan pengembangan pariwisata setempat.

"Selain membangun infrastruktur bernuansa Islami, nantinya sarana usai MTQ digunakan untuk Dinas Pariwisata dan area pusat penjualan oleh-oleh khas Kepulauan Riau," ungkap Bupati Bintan, Ansar Ahmad saat pembukaan di kawasan Teluk Bakau, Gunung Kijang, Selasa (15/5) malam.

Keinginan itu diwujudkan dengan didirikannya masjid serta stand bagi tiap kota dan kabupaten di atas lahan seluas 4,5 hektar. Sarana pendukung lainnya juga telah tersedia, yakni tujuh bangunan hotel dan resort dengan total 1.100 kamar. Modal utamanya yakni kunjungan tamu pada 2011 yang mencapai 20.124 orang wisatawan.

Kemegahan sarana itu juga disertai partisipasi 5.124 orang dari empat wilayah yakni Natuna, Kota Batam, Kota Tanjunpinang, Kabupaten Anambas, Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga, dan Kabupaten Bintan. Acara yang berlangsung mulai 15-21 Mei ini mengundang pula 122 orang dewan hakim dari seluruh Indonesia. Para undangan itu untuk menilai peserta yang tampil di beberapa cabang, di antaranya tilawah, hafidz, khatil, tafsir, dan penulisan ilmiah Alquran.

Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran Provinsi Kepri, Soerya Respationo berharap, membludaknya peserta MTQ sekaligus ketersediaan sarana patut disyukuri. "Gabungan keduanya menanamkan rasa kecintaan mempelajari Alquran di semua lapisan masyarakat Kepulauan Riau," ujar Wakil Gubernur Provinsi Kepri ini.

Menteri Agama, Suryadharma Ali secara terpisah menilai, pelaksanaan MTQ yang berpedoman pada Alquran sangat berguna dalam pembentukan karakter bangsa dan negara. "Alquran bersifat komprehensif dan sesuai zaman," ujar Menag.

Menag yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP PPP itu juga menyodorkan program Gerakan Maghrib (Gemmar) Mengaji di Kepulauan Riau. Pasalnya, kegiatan mengaji bada Maghrib ini cocok bagi anak-anak di masa usia gemilang dengan mengulang tradisi orang tua zaman dahulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement