Selasa 15 May 2012 21:17 WIB

Warga Buka Jalur Alternatif ke 'Helipad' Cijeruk

 Ratusan warga menonton proses evakuasi jenazah korban pesawat Sukhoi di helipad yang dibangun di kawasan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/5).
Foto: Dhoni Setiawan/Antara
Ratusan warga menonton proses evakuasi jenazah korban pesawat Sukhoi di helipad yang dibangun di kawasan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Warga Kampung Pasir Pogor, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor membuka jalur alternatif menuju "helipad" sementara yang dibangun tim SAR gabungan di Lapangan SMPN I Cijeruk.

"Kami sengaja membuka jalur alternatif ini untuk membantu warga dan wartawan yang ingin menuju 'helipad', karena arus lalu lintas menuju landasan udara untuk tempat evakuasi korban pesawat komersial Sukhoi Superjet-100 yang jatuh di kawasan Gunung Salak kerap macet karena lalu lalang kendaraan baik warga, wartawan dan petugas," kata Endang warga Pasir Pogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk kepada wartawan, Selasa.

Menurut dia, jalur alternatif ini cukup dekat dengan lokasi "helipad" namun harus menempuh jalan setapak yang berada diperkebunan milik warga sekitar.

Nantinya, jalur alternatif ini langsung tembus ke depan SMP N I Cijeruk, namun warga atau siapapun yang ingin melalui jalur ini harus melalui jalur setapak yang berada di perkebunan warga.

"Kami hanya ingin membantu saja dan siapapun yang melalui jalur alternatif ini tidak dipungut biaya dan jika ada yang ingin memberi hanya seikhlasnya saja," tambahnya.

Suliasih warga Cidahu, Kabupaten Sukabumi yang sengaja datang ke "helipad" mengatakan, dirinya cukup terbantu dengan adanya jalur alternatif yang dibuat warga ini, karena pada hari pertama dirinya dengan keluarganya datang pada Sabtu (12/5) kemacetan di jalan menuju helipad cukup panjang.

"Saya sengaja datang untuk kedua kalinya karena ingin mengetahui secara langsung proses evakuasi, selama ini hanya melihat di televisi saja, selain itu ingin tahu bentuk helikopter dari dekat dan dengan adanya jalur alternatif melalui jalan setapak walaupun hanya cukup untuk motor saja tetapi dirinya sangat terbantu,"katanya.

Selain membuat jalur alternatif warga juga mengais rezeki dari para pendatang dengan menjadikan halaman rumahnya untuk lahan parkir, bahkan pendapatan mereka ini dalam sehari dari ongkos parkir kendaraan bisa mencapai Rp50 ribu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement