Selasa 15 May 2012 07:39 WIB

Pelajar Indonesia di Rusia Gelar Doa Bersama

 Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, dan sejumlah elemen masyarakat menyusuri hutan untuk mengupayakan evakuasi korban pesawat Sukhoi di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jum'at (11/5).
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, dan sejumlah elemen masyarakat menyusuri hutan untuk mengupayakan evakuasi korban pesawat Sukhoi di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jum'at (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejumlah pelajar Indonesia yang tengah menimba ilmu di Rusia mengaku terkejut dengan peristiwa jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet-100 di Gunung Salak, Jawa Barat, 9 Mei silam. Sebagai bentuk keprihatinan dan rasa duka, pelajar Indonesia di Rusia menggelar doa bersama.

Dennis yang sudah enam tahun menimba ilmu di St Petersburg State Pediatric Medical University mengaku kaget ketika membaca kabar mengenai kecelakaan pesawat di kawasan Gunung Salak, Bogor tersebut. Sebagai Ketua PPI St Petersburg (PERMIRA St Petersburg) Dennis pun berpikir apa yang bisa dilakukan mahasiswa Indonesia di St Petersburg, Rusia bagi para korban bencana.

Akhirnya terbersit sebuah ide untuk menggelar doa bersama dimana ternyata PERMIRA Pusat pun sudah memikirkan hal yang sama diwakilkan mantan Ketua Permira Pusat 2011-2012, Marten Hanura.

Alhasil pada hari Senin tepat pukul 21.30 waktu Moskow, para mahasiswa Indonesia di Rusia berkumpul melalui teleconference untuk mengadakan doa doa bagi para korban tragedi ini. Karena pelajar Indonesia di sini tersebar di berbagai kota maka jalur teleconference ini dipilih karena dianggap paling efektif.

Doa bersama secara online ini dihadiri lima mahasiswa dari PPI St Petersburg (PERMIRA St Petersburg) dan sisanya dari kota kota lainnya.

"Walau hanya sebatas doa yang bisa kami berikan untuk saat ini, kami sungguh sangat prihatin atas musibah ini," ujarnya.

Dennis berharap agar amal ibadah para korban bisa diterima disisi Tuhan YME. Para mahasiswa Doa juga berdoa bagi keluarga yang ditinggalkan agar diberi ketabahan ekstra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement