REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perhubungan DPR meminta pemerintah mempercepat proses evakuasi. Jenazah awak Pesawat Sukhoi Superjet 100 harus segera dikembalikan kepada keluarga untuk disemayamkan. ''Kami berharap evakuasi tuntas dulu. Kasihan keluarga-keluarga korban yang menunggu di rumah,'' ujar anggota Komisi V DPR, Roem Kono, saat dihubungi, Selasa (15/5).
Jika itu sudah selesai, pihaknya akan meminta penjelasan dari Kemenhub mengenai segala temuan terkait kecelakaan pesawat buatan Rusia itu. Komisi ini akan mengklarifikasi berbagai rumor dan isu yang beredar soal kecelakaan Sukhoi SSJ 100. Pertemuan antara Komisi V DPR dan Kementerian Perhubungan itu akan digelar dalam rapat dengar pendapat di DPR.
Insiden Sukhoi ini menambah masalah penerbangan di Indonesia secara keseluruhan, termasuk masalah kapasitas bandara di Indonesia yang kerap overload menampung calon penumpang pesawat. "Kita nantinya akan menarik masalah Sukhoi yang spesifik menjadi lebih umum, yaitu problematika penerbangan. Kita ingin evaluasi," papar Wasekjen DPP Golkar ini.
Pihaknya menilai infrastruktur penerbangan harus diperbaiki. Hal ini penting karena menyangkut keselamatan dan keamanan lalu lintas udara.
Ketua DPR, Marzuki Alie, meminta Komisi V Bidang Perhubungan DPR untuk ikut memantau soal kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menabrak Gunung Salak, Rabu 9 Mei lalu. ''Kita tunggu Komisi V bekerja,'' kata Marzuki.