Senin 14 May 2012 23:17 WIB

'Black Box' Sukhoi untuk Kepentingan Rusia dan Indonesia

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Karta Raharja Ucu
 Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, dan sejumlah elemen masyarakat menyusuri hutan untuk mengupayakan evakuasi korban pesawat Sukhoi di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jum'at (11/5).
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, dan sejumlah elemen masyarakat menyusuri hutan untuk mengupayakan evakuasi korban pesawat Sukhoi di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jum'at (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, CIPELANG -- Pencarian kotak hitam (black box) pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menubruk lereng Gunung Salak, akan dilakukan bersama antara tim investigasi dan identifikasi Rusia, M4C POCCNN dengan Badan SAR Nasional (Basarnas).

"Sama-sama punya kepentingan," kata Dmitry Solodov, juru bicara kedutaan Rusia di Jakarta, saat bertemu Republika di sebuah minimarket di Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Senin (14/5).

Menurut Solodov, sudah ada kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan Rusia. "Kami punya kepentingan, Indonesia juga punya kepentingan. Sama-sama," tegasnya.

Sebelumnya, saat bertemu di posko helipad, Pasir Pogor, Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Ahad (13/5), Solodov pernah mengatakan kepada Republika, kepentingan Pemerintah Rusia dalam pencarian black box, karena pesawat Sukhoi adalah buatan Rusia dan terdapat delapan warga negara Rusia dalam pesawat yang mengalami kecelakaan pada Rabu (9/5) pekan lalu tersebut.

Pemerintah Rusia melakukan berbagai langkah untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut. Selain itu, negara berjuluk tirai besi itu sesegera mungkin membuka penyelidikan kriminal atas kecelakaan pesawat nahas tersebut.

Lebih lanjut Solodov mengatakan, Perdana Menteri (PM) Rusia Dmitry Medvedev juga memerintahkan investigasi insiden itu yang sesuai dengan prosedur Kementerian Industri dan Perdagangan, Kementerian Luar Negeri,dan perusahaan pembuat pesawat milik negara United Aircraft Corp.

Sebanyak 45 orang yang terdiri dari kru dan penumpang pesawat Sukhoi diperkirakan tewas, termasuk delapan warga Rusia, satu warga Amerika Serikat, satu warga Prancis, dua warga Italia, dan 33 warga Indonesia. "Tim operasi evakuasi Rusia untuk kecelakaan pesawat Sukhoi di Gunung Salak ini melibatkan personel polisi, militer, dan badan rescue sebanyak 58 orang," ungkap Solodov.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement