REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Salah satu saksi kunci dalam kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir Said Thalib, yaitu Raymond Latuihamallo alias Ongen telah meninggal dunia kena serangan jantung pada 3 Mei 2012 lalu. Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) pun mengkhawatirkan tidak tuntasnya penyelesaian kasus Munir.
"Dalam 2-3 tahun terakhir, memang ada banyak saksi sangat penting yang meninggal seperti Ongen, ini yang kami anggap semakin urgent kasus ini," kata Koordinator Kontras, Haris Azhar yang ditemui di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (14/5).
Haris menambahkan kasus pembunuhan Munir harus segera dituntaskan. Pasalnya banyak saksi penting dalam kasus tersebut yang meninggal dunia. Apalagi sebab-sebab meninggalnya menimbulkan banyak pertanyaan dan mencurigakan.
Penyelesaian kasus pembunuhan Munir, menurutnya tidak hanya menyangkut hak hidup Munir atau hak asasinya Suciwati yang mempertanyakan kasus suaminya, tetapi juga menyangkut banyak orang. "Kami meminta secara perlahan agar Kejagung membuka ruang untuk sama-sama melakukan pemetaan antara KASUM (Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir) dengan Jaksa Agung dan kalau bisa dengan pihak kepolisian," tegasnya.
Sebelumnya Munir meninggal dunia di dalam pesawat Garuda GA 974 rute perjalanan Singapura-Amsterdam pada 7 September 2004 akibat racun arsenik. Ongen dalam kesaksiannya di persidangan, mengaku duduk semeja dengan Munir dan Pollycarpus di Coffee Bean Bandara Changi. Ia melihat Polly memberikan secangkir kopi kepada Munir. Namun kemudian, Ongen mencabut kembali kesaksiannya tersebut.