REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Digital Visual Interface (DVI) keluarkan kantong jenazah dari tenda identifikasi.
Dua tenda yang disediakan di Area Kompartemen Dokpol Rumkitpolpus Rumah Sakit Sukanto Jakarta Timur memang menjadi perhatian tidak hanya bagi para jurnalis, tetapi juga para pasien serta warga sekitar rumah sakit.
Dua tenda yang bertuliskan DVI Indonesia tersebut menjadi tempat bagi para ahli forensik untuk mengidentifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 pada Rabu (7/5) lalu.
Pukul 17:10 WIB para mata para jurnalis hanya tertuju pada dua tenda DVI tersebut, walau jarak antara tenda dan lokasi berdirinya para jurnalis cukup jauh sekitar empat meter lebih. Tapi dari lokasi tersebut bisa terlihat beberapa petugas yang mengenakan baju biru donker bertuliskan DVI tersebut berdiri tegak dipintu tenda sambil membawa keranda.
Kameraman dan fotografer pun sepertinya sudah tau apa yang akan dibawa oleh keranda tersebut sehingga mereka bersiap-siap mengambil gambar. Benar sekali 17:14 WIB dari tenda satu kantong jenazah berwarna hitam pun diangkat keluar tenda oleh petugas, lalu ditaruh diatas keranda.
Kantong jenazah tersebut sepertinya berisi satu jenazah korban Shukoi yang utuh. Lalu beberapa menit kemudian petugas kembali mengeluarkan kantong jenazah yang berwarna hitam dengan ukuran yang lebih kecil.
Setelah tenda pertama mengeluarkan dua kantong jenazah, petugas pun bergegas ke tenda kedua yang bersebelahan dari tenda pertama. Dari tenda kedua petugas mengeluarkan satu kantong jenazah berwarna biru yang ukurannya juga lebih kecil dari kantong pertama.
Sebelumnya, dalam konfrensi pers pada Ahad (13/6), Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapus Dokkes) Mabes Polri Brigjen Polisi Musadeq Ishak menuturkan jika tim DVI sudah menerima 21 kantong jenazah dari tempat kejadian perkara (TKP). Ke 21 kantong tersebut menurut Musadeq terdiri atas 18 kantong jenazah dan tiga kantong yang berisi properti yang digunakan oleh para penumpang Sukhoi yang meliputi pakaian, perhiasan, ID card, dan lain-lain.