Ahad 13 May 2012 16:28 WIB

Tim SAR Rusia Akhirnya Diizinkan Bergabung, Syaratnya...

 Tim SAR Rusia bersiap untuk melakukan pendakian Gunung Salak sambil menunggu ijin di posko tim evakuasi pesawat Sukhoi Superjet 100, Cijeruk, Bogor, Jabar, Ahad (13/5).
Foto: Jafkhairi/Antara
Tim SAR Rusia bersiap untuk melakukan pendakian Gunung Salak sambil menunggu ijin di posko tim evakuasi pesawat Sukhoi Superjet 100, Cijeruk, Bogor, Jabar, Ahad (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Komandan Korem 061/Suryakencana Bogor Kolonel (Inf) AM Putranto menyatakan, 15 orang tim SAR Rusia diizinkan bergabung dengan tim Indonesia dalam evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet-100 yang jatuh di Gunung Salak dengan syarat.

"Tim diperbolehkan berangkat, namun terlebih dahulu mereka harus melalui beberapa periksaan di antaranya kesehatan dan seluruh alat bawaan mereka kita periksa," katanya usai melepas keberangkatan tim Rusia di Posko Kendali operasi evakuasi Pesawat Sukhoi Superjet 100 di Balai Embrio Ternak (BET) Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Minggu.

Danrem menyebutkan, tim pencari dan pertolongan (SAR) Rusia berjumlah 15 orang terdiri atas enam orang personel inti dan sembilan orang "porter" (pembawa barang).

Pada rapat awal, pihak Rusia menyebutkan tim yang akan turun ke gunung enam orang sisanya semibilan orang "porter" akan turun setelah tim inti sampai di lokasi. Namun, saat pengarahan personel sebelum berangkat pihak Rusia mengubah rencananya, yakni menempatkan 15 timnya di atas selama tiga hari.

"Memang ada perubahan pada saat pelepasan tim. Ini yang perlu kita tegaskan, mereka di sini harus mematuhi perintah saya. Waktu mereka hanya tiga hari, lebih dari itu mereka harus turun," katanya.

Ia menyebutkan, tugas tim Rusia dalam misi kali ini untuk mengambil material Sukhoi yang jatuh di Gunung Salak. Mereka tidak diperkenankan untuk membawa kotak hitam atau benda apapun.

"Tugas pertama mereka hanya mencari material pesawat yang jatuh, kemungkinan kotak hitam dan juga amagency location transmission (ALT)," katanya. Ia menjelaskan, ALT gunanya sebagai pemberi sinyal, saat pesawat mengalami kecelakaan, maka ALT akan memberi sinyal kepada local user terminal (LUT) yang dapat ditangkap seluruh satelit di dunia.

Frekuesi ALT pesawat Sukhoi sejauh 406 yang dapat ditangkap seluruh satelit di dunia. Ia menegaskan, keterlibatan tim Rusia di bawah pengawasan dirinya.

Tim akan dikirim ke sumber air yang ada di Gunung Salak di ketinggian 2.086 meter di atas permukaan air laut (mdpl). Tim tidak diperbolehkan membawa atau mengambil material tanpa seizin dari Danrem selaku komandan operasi evakuasi.

Menurut dia, tidak ada penambahan atau pengurangan dari personel Rusia dalam proses evakuasi tersebut. Selain itu, tim Rusia juga tidak diizinkan untuk melakukan pencarian lewat udara.

Ia menambahkan, tim Rusia didampingi 20 tim SAR Indonesia yang terdiri dari 10 orang anggota Kopassus dan 10 orang anggota Polri. Tim yang diberangkatkan diberi nama tim hotel (H) sesuai dengan urutan jumlah tim yang telah diberangkatkan.

Rombongan tim tersebut akan dipimpin oleh AKBP Trisno dan wakilnya Letkol Rizal dari Kopassus. Tim SAR Indonesia akan mendampingi anggota Rusia, dimana mereka tidak boleh berjarak kurang dari lima meter antara satu orang dengan satu orang lainnya.

"Mereka kita awasi ketat, apapun itu yang mereka bawa harus kita periksa. Karena mereka dibawah tanggungjawab saya," kata AM Putranto.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement