Ahad 13 May 2012 12:20 WIB

Tim SAR Korban Sukhoi Gunakan Sistem Rotasi

Tim SAR Darat Sukhoi
Foto: antara
Tim SAR Darat Sukhoi

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- Tim SAR gabungan evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggunakan sistem rotasi pada hari keempat pencarian korban, Minggu.

"Operasi kali ini kami gunakan sistem rotasi, di mana anggota yang sudah diberangkatkan bila kelelahan dapat turun ke posko dan akan digantikan anggota tim lainnya. Ini akan dilakukan secara terus menerus," kata Pengendali Operasi Letkol Fajar Nugraha, di posko kendali evakuasi korban Sukhoi di Balai Embrio Ternak (BET) Kapung Pasirpogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Ia menjelaskan, tujuan sistem rotasi tersebut untuk mengoptimalkan petugas yang sudah ada yang mengetahui medan secara keseluruhan. Dengan sistem tersebut, lanjutnya, personel akan mudah menguasai medan Gunung Salak yang dikenal sangat ekstrem rute pendakiannya.

"Tim yang sudah naik pastinya sudah mengetahui medan, jadi ini akan lebih memudahkan tim bergerak secara berkelanjutan," katanya. Fazar mengatakan, saat ini sudah 2.823 personel SAR gabungan yang terlibat dalam operasi kemanusiaan tersebut mereka di antaranya Yonif Garuda, Korem 061/Suryakenca, Kopassus, Basarnas, Brimob Pelopor II, Brimob Polda Jabar, TNI-AU, PMI, dan sejumlah relawan serta masyarakat setempat.

Hingga saat ini jumlah personel yang sudah berada di atas Gunung Salak sebanyak 565 orang. Tim yang sudah diberangkatkan adalah tim Golf (G). "Kami pertahankan jumlah personel yang di atas sejumlah yang sama 565, jika ada yang kelelahan dapat turun dan jumlah yang kembali akan digantikan oleh tim yang ada di posko," katanya.

Hari keempat pencarian korban pesawat Sukhoi, SAR Posko Cipelang kembali mengirimkan 75 personel yang tergabung dalam tim golf. Tim tersebut diberangkatkan sekitar pukul 07.30 WIB yang bertugas mendukung tim yang kembali turun.

Hingga kini, tim sudah menurunkan 17 kantong jenazah pada Sabtu (12/5) dan 12 kantong lainnya pada Jumat (11/5). Pada Sabtu, 17 kantong jenazah yang dikirim ke Halim Perdana Kusuma tersebut dua di antaranya berisi material pesawat dan beberapa material yang berkaitan seperti tas, dompet, identitas diri, dan lainnya.

Pengiriman kantong terakhir pada evakuasi hari ketiga (12/5) berlangsung pukul 20.00 WIB sebanyak satu kantong. Evakuasi korban dilakukan dalam dua cara yakni melalui jalur darat dan udara.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement