REPUBLIKA.CO.ID, CIPELANG -- Evakuasi udara menggunakan helikopter dilanjutkan pada Ahad (13/5) pukul 07.00 WIB. Cuaca cerah, namun hembusan angin cukup kencang. Hal tersebut sedikit menyulitkan evakuasi korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100.
''Angin kecang sedikit menyulitkan evakuasi udara pagi ini,'' kata komandan lapangan tim evakuasi gabungan Basarnas, Kolonel (Inf) AM Putranto, di Pasir Pongoh, Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Ahad (13/5).
Putranto mengatakan opsi evakuasi tetap dioptimalkan lewat udara. Namun, evakuasi darat juga tetap dipersiapkan. ''Kalau udara terus cerah, evakuasi melalui udara dioptimalkan. Mudah-mudahan dapat berjalan lancar,'' ujarnya.
Tim evakuasi udara saat ini sedang berusaha mengangkat dua kantong jenazah di posko evakuasi udara di Puncak Manik, Gunung Salak. Tambahan dua kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak itu menambah total menjadi 17 kantong jenazah yang berhasil dievakuasi melalui jalur udara.