Ahad 13 May 2012 01:11 WIB

Tim Ekspedisi Khatulistiwa Berharap Temukan Kijang Kuning

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Koordinator Wilayah 08 Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, berusaha menemukan kijang kuning (Muntiacus atherodes) di Pegunungan Meratus.

"Saya sudah dengar informasi adanya kijang kuning di Pegunungan Meratus HST Kalsel, makanya kami berusaha menemukan satwa langka tersebut," kata Peneliti flora dan fauna Dr Ir Abdul Haris Mustari, M.Sc. yang ikut dalam tim di lokasi pos tim Desa Murung B Hantakan HST, Sabtu.

Dosen Fakultas Kehutanan IPB tersebut juga merasa tertarik dengan keberadaan kijang kuning di kawasan tersebut. Cerita masyarakat setempat yang dulunya sering menemukan binatang itupun menambah ketertarikan dirinya untuk menemukan binatang tersebut.

"Kami baru sebulan melakukan penjelajahan hutan Pegunungan Meratus, masih sekitar dua bulan lagi melakukan penjelajahan dan penilitian mudahan kita menemukan satwa tersebut," kata peneliti ITB yang berasal dari Sulawesi Selatan tersebut.

Ia berharap timnya berhasil menemukan kijang emas untuk menjawab teka teki apakah binatang unik tersebut masih ada. Ia memberikan penjelasan itu ketika menerima puluhan wartawan yang tergabung dalam jurnalis pena hijau ke lokasi tersebut.

Mengenai menjawab pertanyaan terdapatnya satwa tupai raksasa yang disebut tangkarawak di kawasan Pegunungan Meratus, ia mengakui anggota tim sempat melihat keberadaan binatang tersebut, hanya saja tidak sempat mengambil foto tupai itu.

Selain Abdul Haris Mustari yang ikut sebagai anggota peneliti pada tim ekspedisi yang melibatkan TNI, AD, AL, dan AU serta mahasiwa dan perguruan tinggi tersebut, juga terdapat Kukuh Indrakusuma peneliti fauna dari UGM.

Tim Ekspedisi Khatulistiwa HST diarahkan pada pendataan dan penelitian tentang kerusakan hutan, geologi, kekayaan flora dan fauna, sosial budaya, serta pendataan potensi bencana.

Bidang sosial ditujukan pada kegiatan bakti sosial, sosilisasi tentang pelestarian alam dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama mengadakan reboisasi atau penghijauian, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kekayaan alam.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement