Sabtu 12 May 2012 14:20 WIB

Identifikasi Butuh Waktu, Keluarga Diminta Bersabar

 Prajurit TNI dan tim Basarnas membawa sebuah kantong yang berisi jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 menuju mobil ambulance di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (12/5).
Foto: Widodo S. Jusuf/Antara
Prajurit TNI dan tim Basarnas membawa sebuah kantong yang berisi jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 menuju mobil ambulance di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Bidang Pusdokkes Polri Kombes Anton Castilani mengimbau keluarga korban untuk bersabar dalam menunggu proses identifikasi karena memakan waktu yang lama dan sangat berat.

"Kami mengimbau kepada para keluarga korban untuk bersabar menunggu hasil identifikasi, karena tugas ini sangat berat, namun tetap dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan secara professional" kata Kombes Anton Castilani, saat jumpa pers di Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu.

Proses identifikasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang mengalami kecelakaan di Gunung Salak Bogor akan memakan waktu lama dan panjang mengingat banyaknya proses yang harus dilakukan dan banyak jenazah tidak dalam keadaan utuh, katanya.

Proses identifikasi akan memakan waktu yang lama, karena tim dokter harus bekerja secara hati-hati dan profesional serta kami tidak menginginkan adanya kesalahan dalam proses identifikasi jenazah, katanya.

Dalam proses identifikasi, kata Anton, yang dilakukan adalah membandingkan tanda-tanda dari setiap korban pada saat hidup dengan jenazah yang ditemukan, dan yang dibandingkan antara lain adalah sidik jari, gigi, DNA (Deoxyribose Nucleid Acid), ciri-ciri fisik atau medic, serta properti yang dipergunakan korban.

Anton menambahkan bahwa proses identifikasi yang dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri akan menjalankan proses identifikasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 dengan supervisi atau pengawasan dari DVI Internasional yang berpusat di Lyon, Perancis.

"Secara berkala kami harus melaporkan ke DVI Internasional, dan tentunya juga akan terus memberikan penjelasan-penjelasan secara rutin untuk masyarakat, khususnya pihak keluarga," katanya.

Hingga siang ini, lanjut Anton, tim DVI telah melakukan proses identifikasi dari empat kantong jenazah yang telah dikirim ke RS Polri, dan dalam setiap kantong jenazah tersebut berisikan bagian-bagian dari korban baik berupa bagian tubuh yang besar maupun potongan kecil.

"Nantinya, setelah bagian-bagian korban itu lengkap baru akan dilakukan proses rekonstruksi dan DVI juga akan menerbitkan surat kematian dan surat identifikasi para korban," katanya.

Ia menambahkan bagi keluarga korban tidak harus berada di rumah sakit terus menerus karena setelah proses identifikasi selesai akan ada pemberitahuan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement