Sabtu 12 May 2012 10:40 WIB

Keluarga Korban Mulai Berdatangan ke RS Polri

Rep: Umi Lailatul/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Disaster Victim Identification (DVI) personnel from Indonesian police (left) takes DNA sample from a relative of one of Sukhoi victims at Halim Perdanakusuma Airport, Jakarta, Thursday.
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Disaster Victim Identification (DVI) personnel from Indonesian police (left) takes DNA sample from a relative of one of Sukhoi victims at Halim Perdanakusuma Airport, Jakarta, Thursday.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Keluarga korban jatuhnya pesawat Sukhoi super jet 100 pada sekitar pukul 08.45 sudah mulai berdatangan di ruang Ante Mortem, Rumah Sakit Polri, Sebanyak tujuh keluarga korban jatuhnya pesawat Sukhoi super jet 100 tercatat telah mendaftar di sana.

Keluarga korban yang telah berdatangan diantaranya adalah Jarot Utomo, keluarga korban dari Gatot Purwoko; Catharina Randing (keluarga dari Capt Aan Husdiana Wiganda), Holdy Agdia Achmadi (keluarga Ganis Arman Zulvianto), Nia  Fatimah (istri dari korban Faizal Ahmad), Deddy Der,mawan (Ayah dari Faizal Ahmad), Khodiri ( Keluarga dari korban Stapan Kamaji Indo Asia), Areal (keluarga dari Donardi Rahman dari Perusahaan Aviastar), Yurry A (Keluarga dari Maria Marcela), dr Rityanto (keluarga dari Aditya Sukardi).

Sementara, di depan ruang mayat dijaga ketat oleh beberapa polisi. Para  keluarga korban  tidak diperkenankan masuk. Di dalam ruang mayat hanya ada dokter dan petugas.

Menurut informasi dari salah satu petugas RS Polri Kramat Jati, ada 12 kantong jenazah akan dikirim ke Rumah Sakit Polri. Namun sayangnya, dia tidak menjelaskan kapan jenazah tersebut tiba di Rumah Sakit tersebut. Keduabelas kantong ini sudah  termasuk empat kantong yang telah tiba sebelumnya.

Di sekitar lokasi dilakukannya identifikasi nampak sangat ramai oleh keluarga korban dan rekan wartawan. Namun pihak awak media serta keluarga tidak diperkenakan masuk ruang tersebut. Untuk mengamankan ruang lokasi identifikasi tersebut, polisi memasang tirai hitam dan garis polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement