REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Enam kantong jenazah yang berada di landasan heli di Puncak 1 atau di ketinggian 2.211 mdpl Gunung Salak, Bogor, diterbangkan ke Bandara Halim Perdanakusuma. Keenam kantong tersebut dibawa dengan menggunakan heli angkut tipe MI 71 milik TNI AD.
Danrem 061 Badak Putih, Kolonel Inf. A.M. Putranto, di Posko 1 Cipelang, Jumat, menyatakan saat ini sudah ada 12 kantong mayat. Sebanyak enam kantong di antaranya masih berada di dasar jurang dan enam sudah ada di landasan pacu.
"Kami belum tahu jumlah korbannya, tapi ada di dalam 12 kantong," katanya.
Saat ini, kata dia, pihaknya memikirkan upaya menarik enam kantong itu ke atas. Pada Jumat pagi, Tim evakuasi dari Mapala UI dan Marinir menemukan serpihan daging yang diduga berasal dari korban pesawat Sukhoi Superjet 100. Serpihan daging tersebut ditemukan di tebing lokasi jatuhnya pesawat di ketinggian 2.096 mdpl di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Salah seorang anggota Mapala UI yang ikut dalam tim evakuasi, Ridwan Hakim, mengaku dirinya menemukan serpihan daging di tebing yang berjarak sekitar 10 meter dari jalur pencarian antara Puncak 1 dan Puncak 2 sekitar pukul 10.15 WIB.
"Kami menemukan serpihan daging itu di 'slab' di pinggiran tebing. Untuk turun ke temuan itu, kita harus menggunakan teknik rappeling," katanya.