REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengemukakan bahwa Pemerintah Rusia mengirim tim yang terdiri atas 41 ahli investigasi. Mereka dikirim untuk membantu proses investigasi kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100.
"Satu pesawat Rusia telah sampai di Indonesia dengan membawa 41 orang ahli investigasi. Satu pesawat lagi akan datang besok untuk membawa perlengkapan investigasi," kata Mangindaan dalam konferensi pers di Media Center Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat.
Kedatangan tim dari Rusia merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Vladimir Putin mengenai kerja sama penyelidikan penyebab kecelakaan Sukhoi Superjet 100 pada Rabu (9/5) di Gunung Salak, perbatasan Bogor-Sukabumi, Jawa Barat. Tim Rusia nantinya bekerja sama dengan pihak Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan investigasi tersebut.
"Pada intinya, tim Indonesia akan menjadi pemimpin penyelidikan ini. Tim dari Rusia hanya bersifat membantu dalam proses tersebut," katanya.
Menhub juga menegaskan semua hasil proses penyelidikan yang menjadi bukti penyebab kecelakaan, terutama kotak hitam (black box) yang merupakan bukti utama berisi semua rekaman kondisi pesawat dan percakapan di dalam pesawat sebelum dan sesudah terbang, akan diproses di Indonesia. Pihaknya memastikan semua akan diproses di Indonesia. Pihak Rusia hanya ingin memastikan proses penyelidikan berjalan secara transparan.