Kamis 10 May 2012 22:43 WIB

Danrem: Pencarian Sukhoi Lanjut Pukul 03.00 WIB

View of Mount Halimun Salak National Park from Super Puma of SAR team of Indonesia Air Force, Thursday.
Foto: Antara/TNI AU
View of Mount Halimun Salak National Park from Super Puma of SAR team of Indonesia Air Force, Thursday.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Komandan Korem 061/Suryakencana Bogor Kolonel (Inf) AM Putranto mengemukakan bahwa pencarian dan evakuasi pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang hilang kontak di areal Taman Nasional Gunung Salak, Kabupaten Bogor, akan dilanjutkan mulai Jumat (11/5) pukul 03.00 WIB.

"Tim yang sudah diberangkatkan Kamis pagi, saat ini posisinya belum sampai ke Posko 2 atau koordinat tempat pesawat itu terdeteksi. Jadi untuk sementara, personel beristirahat di Posko I dan melanjutkan pencarian Jumat besok," katanya di Posko Kendali Balai Embrio Ternak, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Ia menjelaskan, saat ini tim pertama yang sudah diberangkatkan ke lokasi ada 75 orang yang berada di atas gunung tersebut.

Tim pertama yang diberangkatkan ada di posisi koordinat 1911 yang merupakan posko 2.

Tim berencana akan bergerak ke posko 3, yakni koordinat 2086 yang berada tidak jauh dari koordinat pesawat yang dikabarkan jatuh.

Danrem menyebutkan, tim memang mengalami kesulitan, karena kondisi perjalanan cukup sulit. Selain itu, posisi tebing mengalami kemiringan 85 derajat.

"Personel harus turun sejauh 250 meter untuk mencapai, lokasi pesawat itu. Ini cukup terjal. Jadi, saat ini mereka beristirahat dulu di posko 2, dan besok dilanjutkan lagi," katanya.

Menurut dia, dari informasi yang diperoleh, posisi jatuhnya pesawat itu menabrak tebing, mengalami rusak parah dan jatuh ke bawah. "Itu dilihat dari satelit," katanya. 

Sementara itu, menurut Koordinator SAR Ketut Parwa, pesawat kemungkinkan jatuh ke jurang dan pecah bagian depan, ketika menabrak tebing. "Ini dilihat dari puing-puing yang dilihat dari satelit," katanya.

Menurut Danrem, untuk mengangkut puing-puing perlu menggunakan alat-alat memadai. Sementara itu, tim lain baru akan diturunkan besok pukul 05.00 WIB pagi, sebanyak 235 orang.

Tim tersebut merupakan tim gabungan, dan akan disertai dengan tim medis, dan peralatan untuk mengangkut jenazah. Menurut Danrem, jenazah hanya bisa dievakuasi melalui jalan darat.

Upaya evakuasi lewat udara telah dicoba, namun karena cuaca kurang bagus tidak memungkinkan untuk dilakukan.

"Ada tiga pesawat dan 4 helipad yang disiagakan, tapi tidak bisa dioperasikan karena cuaca buruk," katanya.

Ia menambahkan, ada 21 ambulans yang disiagakan untuk mengevakuasi korban. Adapun rumah sakit rujukan yang akan menangani korban yakni RS Centra Medika, RS Ciawi, RS Cisarua dan RS PMI.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement