Kamis 10 May 2012 20:19 WIB

ITB: Kecelakaan Sukhoi karena Minimnya Penguasaan Medan

Rep: Angga Indrawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Serpihan Sukhoi
Foto: Dok TNI AU/Halim
Serpihan Sukhoi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kecelakaan Pesawat Sukhoi Super Jet 100, kemungkinan lebih didominasi faktor cuaca dan minimnya pengalaman pilot dalam penguasaan medan seputar Gunung Salak, Jawa Barat. Prediksi itu diutarakan pakar penerbangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr Ir Djoko Sardjadi.

“Kewaspadaan pilot terhadap medan dan limited information,” ujar Djoko di Bandung, Kamis (10/5).

Kendati begitu, Djoko berpendapat, Indonesia perlu melakukan inovasi lebih jauh persoalan air controller. Menurut Djoko, fungsi ini menjadi penting, khususnya Jabar dalam mengantisipasi kecelakaan terbang lainnya.

“Karena memang khusus di Jawa Barat, termasuk di sekitar Gunung Salak, memiliki medan yang sangat sukar,” tambah Djoko.

Air controller public, Djoko menyebutnya, alat tersebut setidaknya harus dipasang sekitar kawasan yang memiliki potensi rawan kecelakaan. Nantinya, alat tersebut mampu terhubung dengan pilot di pesawat. “Sehingga pilot punya gambaran tentang medan sekitarnya,” tambah Djoko.

Sementara itu, Ketua Keahlian Fisika Terbang Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Hari Muhammad mengungkapkan, hanya ada satu kemungkinan penyebab kecelakaan, yakni cuaca yang tidak bersahabat dan kemahiran pilot dalam menguasai medan.

“Karena melihat sertifikasi yang dimiliki pesawat, secara sistem tidak ada masalah,” kata dia.

Bahkan, Hari menyatakan kemungkinan intensitas petir yang tinggi membuat sistem GPWS tidak berfungsi. “Segala asumsi tersebut memungkinkan, namun baiknya kita menunggu penyelidikan KNKT,” tambah Hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement