Kamis 10 May 2012 18:03 WIB

Soal Kasus Salihara, Polri Tolak Disebut Takut FPI

Rep: Nur Feby Rosiana/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution
Foto: Republika/Adhi
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri membantah bahwa polisi membiarkan ormas menerobos masuk gedung Salihara saat diskusi buku tokoh feminis Irshad Manji pada Jumat (4/5) lalu.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution menuturkan dalam menghadapi permaslah tersebut ada hal-hal yang harus lebih dulu diperhatikan. "Apa permasalahnya, apa menyangkut keoromasan apakah itu agama. Kita harus laksanakan proposional dan profesional dengan institusi terkait," tutur Saud saat jumpa pers di Mabes Polri, Kamis (10/5).

Menurut Saud semua pihak yang terkait harus bermusyawarah bersama, sehingga kepolisian juga lebih mengedepankan cara persuasif. "Kalau kita lihat ada sebagian masyarakat kecil jadi korban kita amankan dulu bukan berati kita kalah dari yang besar. Tapi penanggung jawab lapangan harus melihat secara jeli apa langkah yang terbaik," ujar Saud.

Saud menjelaskan jika pihaknya lebih memilih untuk menghadapi massa yang sedang marah maka yang terjadi adalah timbulnya korban yang lebih besar. Menurut Saud tujuan kepolisian adalah untuk mengeliminir korban yang jatuh, sekaligus nantinya pihak kepolisian juga akan melakukan penegakan hukum.

Saud pun membantah dengan tegas jika Polri dibilang membiarkan massa yang mengamuk, karena menurut dia Polri harus terlebih dahulu mengambil langkah-langkah yang propesional dan proposional agar nantinya masalah dapat ditangain dengan baik.

"Para pimpinan lapangan harus jeli menanggapi situasi langkah apa yang paling tepat. Kita bukan lemah bukan takut kita mencari yang terbaik memiminalisir korban jatuh," tutur Saud.

Acara diskusi itu sendiri digelar oleh Komunitas Salihara bekerja sama dengan penerbit ReneBook, diskusi yang sekaligus peluncuran buku Irshad Manji 'Allah, Liberty and Love' dalam bahasa Indonesia, juga dihadiri oleh sang penulis. Diskusi itu akhirnya dibubarkan oleh Kapolsek Pasar Minggu Kompol Adri Desas Furyanto dan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Imam Sugyanto atas desakan beberapa ormas yaitu FPI, FBR, dan Forkabi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement