REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT TIMUR - Dewi Mutiara Intan Permata (26 tahun), pramugari Kartika Airlines yang ikut dalam rombongan pesawat Shukoi Superjet 100 terakhir kali kontak subuh kemarin dengan ibunya. "Terakhir kontak dengan sang ibu subuh kemarin," ujar Risma (20 tahun), sepupu Intan yang tinggal disebelah rumahnya di Jalan Cirendeu Raya No. 51, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (10/5).
Intan menghubungi sang ibu lewat telepon genggam. Dia mengatakan akan ikut menjadi pramugari dipenerbangan perdana pesawat Shukoi Superjet 100. Intan merasa senang sekali menelepon. Dia sudah dinyatakan lulus di maskapai Kartika Airlines, dan baru seminggu resmi menjadi pramugari dimaskapai tersebut.
Pada Rabu (9/5) sore, keluarga Intan mendapat kabar bahwa Intan ikut dalam rombongan pesawat Shukoi tersebut. Kabar itu didapatkan dari kekasihnya yang berprofesi sebagai pilot di salah satu maskapai penerbangan.
Intan sudah sekitar 5 tahun bekerja sebagai pramugari. Awal karirnya dimulai dengan masuk pada maskapai Lion Air. Kemudian dia pindah tugas di maskapai Alstar. Terakhir di Kartika Airlines, dan baru dua minggu bekerja.
Pantauan Republika, rumah kediaman keluarga Intan di Ciputat Timur terlihat ramai dikunjungi kerabat dan tetangga. Kursi-kursi juga sudah disiapkan di halaman rumah.
Keluarga sudah pasrah terhadap berita yang mengabarkan tentang jatuhnya pesawat Shukoi Superjet 100. Saat ini ayah dan ibu Intan masih berada di Pelud Halim, Jakarta Timur. "Belum ada kabar, kami masih menunggu," tutup Risma.