REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera memeriksa peristiwa hilangnya pesawat Sukhoi Superjet-100 yang kehilangan kontak di sekitar Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/5). "Kami akan segera cek," kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Harry Bakti, ketika dihubungi ANTARA di Jakarta.
Harry mengemukakan, pihaknya masih belum mendapatkan data yang lengkap mengenai kronologis kejadian nahas itu secara terperinci. Namun, ujar dia, sejumlah informasi yang diterima antara lain menyebutkan bahwa pesawat Sukhoi itu menghilang di sekitar Gunung Salak pada sekitar pukul 14.51 WIB.
Ia mengemukakan bahwa para penumpang berjumlah sekitar 45 orang tetapi ia juga masih belum mendapatkan informasi secara lengkap mengenai nama-nama dari para penumpang. "Sampai sekarang masih belum ditemukan," katanya.
Sebelumnya, Humas Badan SAR Nasional Gagah Prakoso mengatakan bahwa Pesawat Sukhoi Superjet-100 kehilangan kontak setelah lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma pada ketinggian 6.000 kaki.
"Lost contact terjadi pada ketinggian dari 10.000 kaki - 6.000 kaki," kata Gagah. Dia menjelaskan, sebelum hilang kontak, pesawat teridentifikasi berada pada titik koordinat 0643081064315.