Rabu 09 May 2012 16:26 WIB

Cekcok di Cafe, Mahasiswa Serang Rumah Warga di Sleman

Rep: Yoebal Rasyid/ Red: Hazliansyah
 Seorang mahasiswa diamankan saat terlibat bentrok dengan aparat keamanan saat menggelar aksi demonstrasi menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). (ilustrasi).
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Seorang mahasiswa diamankan saat terlibat bentrok dengan aparat keamanan saat menggelar aksi demonstrasi menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN --  Ratusan mahasiswa asal luar daerah Rabu dini hari sekitar pukul 03.30 WIB menyerang pemukiman warga di Jl Babarsari, Catur Tunggal, Sleman. Akibat serangan tersebut, dua orang warga terluka, puluhan rumah rusak, satu sepeda motor dibakar.

Sampai sore ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Namun diduga bentrokan diduga akibat percekcokan salah seorang mahasiswa Indonesia Timur dengan warga setempat, di salah satu tempat parkir karaoke kawasan tersebut.

''Penyebab pastinya kita belum tahu. Tapi mungkin hanya karena kesalahpahaman. Kasus ini sekarang sepenuhnya sudah ditangani Polres Sleman,'' kata Kapolsek Depok Barat, Kompol Wachyu Tri Budi, Rabu (9/5)

Aparat keamanan telah diturunkan menjaga kawasan tersebut untuk mencegah bentrokan susulan. Kawasan Babarsari memang banyak dihuni oleh para mahasiswa dari luar daerah. Hanya saja, di daerah itu juga dipenuhi oleh warung-warung kuliner dan cafe yang menjual minuman keras.

Seorang warga yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, percekcokan di arena parkir terjadi sekitar pukul 22.00. Setelah percekcokan itu puluhan mahasiswa berkumpul di cafe tersebut namun tak lama mereka membubarkan diri.

Namun sekitar pukul 02.30 dini hari (Rabu), tiba-tiba ratusan mahasiswa datang lagi ke lokasi tersebut. Mereka merusak rumah-rumah warga. Serangan itu menyebabkan dua orang terluka.

Selain rumah, dalam bentrokan itu massa juga merusak kendaraan yang diparkir. Sekurangnya, empat mobil rusak dan satu sepeda motor dibakar.

''Saya sedang tertidur dan terbangun karena banyak orang ngamuk dan merusak kaca rumah,'' kata Udin, salah satu warga.

Sampai saat ini polisi masih mencoba mencari akar permasalahan dengan memintai sejumlah pengurus RT/RW di kawasan Babarsari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement