REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Alumni Institut Pertanian Bogor Said Didu, menyesalkan kesalahan Ketua DPR Marzuki Alie, dalam menarik kesimpulan mengenai banyaknya alumni perguruan tinggi yang melakukan praktik korupsi. Menurutnya secara statistik pernyataan tersebut tak dapat dipertanggungjawabkan.
Sebab menurut Said jika ada sejumlah alumni yang melakukan tindakan semacam itu, maka tak dapat dikatakan mewakili seluruh populasi. "Jadi tidak bisa disimpulkan mereka mewakili semua alumni," kata Said pada Republika, Selasa (8/5).
Said mencontohkan, semisal dari 107 ribu alumni IPB kemudian 10 orang diantaranya dinyatakan gila. Maka secara statistik tak boleh menyatakan semua alumni IPB gila. Sehingga dalam statistik jika ada sejumlah anggota yang melanggar, anggota tersebut akan dikeluarkan dari populasi. Bukannya justru mencap populasi dengan pecilan (penilaian ekstrim) tersebut.
"Bahwa semisal ada alumni IPB yang korupsi iya, tapi itu adalah pecilan," ujar Said.
Said Mengimbau para alumni IPB untuk tak berkecil hati mendengar pernyataan dari Marzuki Alie. Ia justru mengajak seluruh alumni untuk menunjukan bahwa IPB selalu mencari dan memberi yang terbaik bagi bangsa.
Sebelumnya Marzuki Alie mengatakan,koruptor bisa berasal dari mana saja baik perguruan tinggi maupun swasta. Ia juga menyatakan banyak pejabat yang korupsi berasal dari berbagai universitas terkemuka. Namun ia membantah telah menyebutkan universitas tertentu sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan para koruptor.