Rabu 09 May 2012 04:30 WIB

Pariwisata Bali Tergantung Kondisi bandara

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Hafidz Muftisany
Bandara Ngurah Rai Bali
Foto: AP/Nyoman Budhiana
Bandara Ngurah Rai Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Kehadiran bandara yang representatif sangat vital untuk pariwisata Bali. "Tanpa bandara, pariwisata Bali tidak akan berkembang," kata ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali, Nyoman Parta di Denpasar, Selasa (8/5).

Kepada Republika Parta mengatakan Pemprov Bali sudah sejak lima tahun lalu mengusulkan agar adanya pengembangan bandara di Bali, bila perlu bandara yang memiliki dua landasan pacu, yakni untuk kedatangan dan keberangkatan.

Renovasi Bandara Ngurah Rai Bali sendiri ditargetkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing dari angka tiga juta menjadi enam juta.  "Kalau satu orang berbelanja sebanyak dua juta sehari, bisa dihitung, berapa banyak dolar yang mengalir ke Bali setiap harinya," kata Parta.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Bali, Drs Ida Bagus Subhiksu mengatakan, dengan kondisi bandara Ngurah Rai seperti sekarang, jumlah wisatawan yang datang ke Bali mencapai delapan jutaan orang, dengan rincian 2,8 juta wisatawan asing dan selebihnya adalah wisatawan domestik.

"Kalau tidak direnovasi, maka wisatawan akan tidak nyaman keluar masuk bandara," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement