Senin 07 May 2012 16:37 WIB

Pukat UGM Salahkan Pernyataan Marzuki Alie

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: Hafidz Muftisany
Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM, Zainal Arifin Mochtar
Foto: Republika / Tahta Aidilla
Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM, Zainal Arifin Mochtar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gajah Mada, Zainal Arifin Mochtar, mengungkapkan pembahasaan Ketua DPR, Marzuki Alie, saat menjadi keynote speaker di UI, keliru. Menurutnya, faktor asal universitas tidak lantas membuat seseorang menjadi koruptor.

"Membacanya tidak bisa lurus seperti itu. Karena dia sarjana lalu korup, itu yang keliru,"ungkap Zainal saat dihubungi republika, Senin (7/4). Kalau pernyataan tersebut mendapat pembenaran, ungkap Zainal, maka pernyataan lebih besar akan pula mendapat pembenaran seperti setiap orang yang lahir dari rahim ibu atau orang yang beragama islam pasti korupsi. Pasalnya, semua koruptor pasti lahir dari ibu dan kebanyakan beragama islam.

Menurutnya, korupsi bisa tumbuh dimana saja tanpa melihat asal agama, terlebih darimana asal kampus koruptor itu berasal. Akan tetapi, Zainal mengaku harus menafsirkan pernyataan tersebut dengan cara otokritik kepada pihak kampus. "Saya enggak masalah. Saya menafsirkannya universitas harus kerja keras untuk pemberantasan korupsi,"ujarnya. 

Saat berbicara sebagai keynote speech di Universitas Indonesia, hari ini, Marzuki Alie melontarkan kembali pernyataan kontroversial. ''Situasi yang ada pada sekarang ini di mana yang korupsi itu adalah sarjana-sarjana. Ngak ada orang yang bodoh. Yang maling-maling itu orang-orang pintar dan itu lulusan-lulusan perguruan tinggi. Ada yang ICMI, anggota HMI, ada yang dari UI, Gadjah Mada, IPB. Semuanya terlibat,'' kata Marzuki disambut dengan gelak tawa hadirin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement