Senin 07 May 2012 16:13 WIB

Pelajar Celurit Anggota FPI Dijerat Pasal Berlapis

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Hazliansyah
Kapolres Bogor AKBP Hilman (tengah) memegang barang bukti senjata tajam yang dijadikan alat untuk membunuh aktivis Laskar Pembela Islam (LPI) salah satu sayap ormas FPI di Kota Bogor, Jabar, Senin (7/5).
Foto: Jafkhairi/Antara
Kapolres Bogor AKBP Hilman (tengah) memegang barang bukti senjata tajam yang dijadikan alat untuk membunuh aktivis Laskar Pembela Islam (LPI) salah satu sayap ormas FPI di Kota Bogor, Jabar, Senin (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- IR (17 tahun) pelajar yang melakukan pembacokan seorang anggota FPI pada Ahad (6/5) dijerat pasal berlapis.

Kapolres Bogor Kota AKBP Hilman mengatakan, insiden tersebut adalah bentrokan spontan. Penyelidikan sejauh ini tidak menunjukkan unsur-unsur kesengajaan melakukan pencegatan terhadap iring-iringan ormas tersebut oleh kelompok tertentu.

"Belum ada unsur itu. Motifnya hanya perselisihan di lokasi," kata dia, Senin (7/5).

 

Meski demikian, lanjut Hilman, pihaknya akan terus mengembangkan kasus yang meresahkan masyarakat ini. Pihaknya telah memanggil delapan saksi untuk dimintai keterangan.

 

Untuk pelaku pembacokan terhadap korban tewas Mustofa (36 tahun), dijerat pasal 351 KUHP tentang penganiayaan hingga mengakibatkan korban jiwa.

"Selain itu, pelaku juga kita kenakan pelanggaran Undang-undang Darurat nomor 12 tahun 1951 tentang larangan membawa senjata tajam dengan ancaman maksimal sepuluh tahun penjara," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement