Senin 07 May 2012 09:27 WIB

Heboh Air PAM Beracun di Jayapura

PDAM
PDAM

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Wakil Ketua II DPRD Kota Jayapura, M Darwis Massi meminta warga setempat untuk tidak percaya dengan isu air dari PDAM yang diduga telah diracun oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Saya minta warga Kota Jayapura tidak percaya dengan isu air PDAM diracun yang diisukan lewat pesan singkat telepon seluler pada pekan kemarin," kata Darwis di Jayapura, Papua, Senin.

Pihaknya mengaku, telah meminta PDAM Jayapura untuk mengecek sejumlah sumber mata air yang tersebar di Kota dan Kabupaten Jayapura. "Saya harap semua warga bisa tenang, karena kami telah meminta kepada pemerintah untuk mengecek air yang diisukan diracun itu," katanya.

Sementara itu Direktur PDAM Jayapura, Gading Buta-butar kepada wartawan mengatakan, isu tersebut tidaklah benar karena pihaknya telah menguji sejumlah sampel air yang ada di sepuluh bak penampungan PDAM dan hasilnya air tidak diracun.

"Isu air PDAM diracun itu tidak benar, kami telah melakukan sejumlah pengujian sampel air dibeberapa bak penampungan dan hasilnya tidak terbukti," katanya.

Ia menambahkan, untuk mengantisipasi isu tersebut ditiap bak penampungan air PDAM yang ada di kota dan kabupaten Jayapura telah dipelihara sejumlah ikan. "Jadi jika air diracun, maka ikan yang ada didalam penampungan akan terkena racun terlebih dahulu sebelum dikonsumsi warga," katanya dan menegaskan di tiap bak penampungan air PDAM dijaga ketat oleh dua orang petugas.

Sementara sejumlah warga Jayapura yang ditemui meminta kepada berbagai pihak terkait untuk menjaga sumber-sumber air baku agar tidak diracun.

"Kami harap PDAM bisa menjaga kualitas air yang kami konsumsi," kata Ny Runtuboy, warga BTN Kampkey salah seorang pelanggan PDAM.

Sebelumnya pada Kamis (3/5) pekan lalu, warga Kota dan Kabupaten Jayapura dihebohkan dengan isu lewat pesan singkat telepon seluler (SMS) bahwa air PDAM telah diracun oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement