REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Bantuan pendidikan, peningkatan keterampilan usaha, serta pembenahan sarana dan prasarana pangkalan, menjadi permintaan ribuan tukang ojek se-Kota Bandung kepada Walikota Bandung, Dada Rosada.
"Profesi ojek tidak dapat dikesampingkan, tumpuan murni perekonomian keluarga," ujar Ketua Paguyuban Angkutan Umum (roda dua) Bandung (PAB), Kukuh Riyanto, dalam acara deklarasi PAB di Lapangan Tegal Lega, Bandung, Ahad (6/5).
Kukuh mengungkapkan, sebanyak 6.268 tukang ojek Kota Bandung dari 47 titik pangkalan, berinisiatif membuat satu wadah organisasi melalui PAB. Selain sebagai wadah pijakan dan menambah wawasan, PAB, diharapkan mampu menjadi sarana peningkatan kesejahteraan para profesi ojek. "(Dan) yang perlu disadari, tukang ojek juga turut berperan sebagai elemen Kamtibmas," tambah Kukuh.
Bila digabungkan dengan Kota Cimahi dan sekitarnya, jumlah tukang ojek Bandung Raya mencapai 16 ribu orang. Menurut Kukuh, kehadiran PAB yang setidaknya mampu menghapus pengangguran serta turut menjaga situasi kondusif Kota Bandung.
Walikota Bandung, Dada Rosada mengapresiasi kehadiran PAB. Menurutnya, PAB harus mampu menjadi wahana pembentukan mental, perbaikan nasib, demi tercapainya tujuan bersama Kota Bandung. "Pada dasarnya, pendapatan tiap profesi tergantung kreativitas seseorang, ditopang dengan pengelolaan keuangan yang bijak. Tukang ojek adalah profesi yang terhormat," ucap Dada.