REPUBLIKA.CO.ID,TERNATE --  Rumah dinas Wali Kota Ternate tampak dibiarkan terlantar, padahal rumah dinas yang terletak di Kalumata Puncak itu pembangunannya menghabiskan dana APBD miliaran rupiah."Rumah dinas Wali Kota Ternate itu sejak selesai dibangun beberapa tahun lalu, tidak pernah ditinggali Wali Kota Ternate. Yah, seperti diterlantarkan saja," kata salah seorang tokoh masyarakat di sekitar rumah dinas Wali Kota Ternate itu, Abubakar, di Ternate, Maluku Utara, Sabtu.

Rumah dinas berlantai dua yang didesain dengan arsitektur modern tersebut terlihat tidak terawat. Bahkan, pada sejumlah bagian dinding retak-retak dan plafonnya mulai rusak akibat terkena air hujan yang masuk lewat atap yang bocor.

Menurut Abubakar, kalau pun rumah dinas yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama "Rumah Putih" itu tidak ditinggali wali kota seharusnya tetap dirawat dan dimanfaatkan untuk kegiatan khusus, misalnya menjamu tamu Pemkot Ternate.

Dulu ketika rumah dinas itu selesai dibangun, sempat digunakan oleh Wali Kota Ternate yang saat itu masih dijabat Samsir Andili untuk menjamu para peserta Seminar Internasional Walacce. Namun, setelah itu tidak dugunakan lagi.

Sementara itu, Kabag Umum Pemkot Ternate Nuryadin Rahman mengatakan bahwa Wali Kota Ternate Burhan Abdurrahman sejak dilantik setahun silam sebenarnya ingin tinggal di rumah dinas tersebut. Namun, tidak jadi karena kondisinya cukup rawan.

Rumah dinas itu harus dibenahi terlebih dahulu karena sudah mulai rusak. Selain itu, penggalian pasir dan tanah di sekitarnya harus dihentikan karena bisa membahayakan keberadaan rumah dinas itu, terutama jika terjadi gempa bumi.

"Pemkot Ternate sebenarnya telah mengalokasikan anggaran melalui APBD 2012 sebesar Rp1,5 miliar untuk pembenahan rumah dinas wali kota tersebut, tapi dana itu dipending karena APBD Kota Ternate pada tahun 2012 mengalami defisit," katanya.

Rumah dinas Wali Kota Ternate itu tersebut berada pada lokasi yang sangat strategis. Jika berdiri di bagian depan rumah dinas itu akan melihat indahnya Pulau Maitara dan Pulau Tidore seperti yang ada pada gambar uang kertas rupiah pecahan seribu rupiah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika