REPUBLIKA.CO.ID, KARIMUN -- Kapal pengangkur sembilan bahan pokok (sembako), KM Segar Jaya GT 15 tenggelam di Perairan Moro, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan, Sabtu (5/5) dini hari sekitar pukul 00.35 WIB. Sejatinya, kapal asal Batam itu bakal berlabuh di Pelabuhan Tanjungbatu, Kecamatan Kundur.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Karimun, Letkol Laut (P) Sawa melalui Perwira Sarana Operasi (Pasops), Kapten Agus Yunianto di Tanjung Balai Karimun mengatakan, KM Segar Jaya tenggelam akibat cuaca buruk yang memicu gelombang besar di antara perairan Pulau Dua dan Pulau Dangkan, Moro.
"Lambung KM Segar Jaya pecah akibat dihantam ombak besar tadi malam, saat itu cuaca di laut sedang buruk," katanya.
Dikatakannya, tujuh awak kapal selamat dalam musibah itu setelah tim SAR diturunkan ke lokasi kejadian. "Kami mengerahkan dua kapal patroli, yaitu kapal patroli Pos TNI-AL Moro dan Patkamla Buru untuk mengevakuasi awak kapal," katanya.
Ia menjelaskan, awak kapal juga berusaha mencegah kapal agar tidak tenggelam dengan membuat muatan ke laut. "Saat tim evakuasi tiba di lokasi kejadian, seluruh awak kapal belum sempat mengapung di laut. Mereka masih berada di atas kapal yang separuhnya tenggelam," ucapnya.
Ketujuh awak kapal itu, lanjut dia, berhasil dievakuasi menuju Pos TNI-AL Moro. "Saat ini, mereka masih berada di sana untuk beristirahat," ucapnya.
Sementara kapal yang setengah tenggelam, lanjut Agus, sedang diusahakan untuk ditarik menuju Moro. "Penarikan kapal sedang diusahakan," katanya.
Agus mengimbau pelaku pelayaran untuk waspada terhadap perubahan cuaca secara mendadak. Sebab, cuaca bisa saja berubah menjadi buruk. "Kapal-kapal yang berlayar malam hari harus lebih waspada dengan menyiagakan perlengkapan keselamatan, seperti jaket pelampung, sarana navigasi dan radio komunikasi," kata dia.