Jumat 04 May 2012 17:34 WIB

TNI Targetkan Kirim 4.000 Pasukan Perdamaian

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Heri Ruslan
Pasukan Garuda untuk PBB bersama Panglima TNI Agus Suahartono
Foto: antsari.net
Pasukan Garuda untuk PBB bersama Panglima TNI Agus Suahartono

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- TNI menargetkan masuk ke jajaran sepuluh besar negara penyumbang pasukan penjaga perdamaian di dunia. Untuk itu, Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian, Brigjen TNI Imam Edy Mulyono, menargetkan TNI mampu mengirim setidaknya 4.000 personel pasukan pada tahun depan.

"Kita ingin terus meningkatkan peran kita sebagai peace keeper dalam forum internasional. Kalau kita mampu mengirim 4.000 pasukan akan masuk 10  Imam saat jumpa pers di PPMP, Sentul, Bogor, Jumat (4/5). Menurutnya, jumlah pasukan penjaga perdamaian Indonesia hingga saat ini masih sekitar 1.800 prajurit. Jumlah itu, tuturnya, masih jauh dari peringkat sepuluh besar.

Menurutnya, TNI menempatkan pasukannya dengan jumlah terbesar di Lebanon. Selain itu, terdapat pasukan penjaga perdamaian Indonesia di Haiti, dan Kongo. Imam mengungkapkan TNI pun menempatkan military observer di beberapa negara seperti Sudan, Sudan Selatan, Liberia, dan Suriah.

"Untuk Suriah kita sudah ada enam military observer dan akan menempatkan sepuluh lagi,"tambahnya. Saat ini, ujar Imam, sepuluh pengamat tersebut sedang mengurus ijin untuk UN Travel Authorization.

Sementara itu, Imam mengaku belum mengetahui negara mana saja yang akan menjadi tujuan pasukan penjaga perdamaian tambahan. Menurutnya, hal tersebut sepenuhnya ditentukan oleh kementerian luar negeri. Pasalnya, tutur Imam, kemenlu dapat mengkaji sejauh mana negara tersebut berpengaruh terhadap kepentingan nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement