Jumat 04 May 2012 16:26 WIB

Jelang UAN, 173 SD di Bekasi Rusak

Rep: Rosmha Widiyani / Red: Hazliansyah
Sekolah rusak (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Sekolah rusak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI SELATAN -- Menjelang Ujian Nasional (UN) sekolah dasar yang akan diadakan pada (7/5) hingga (9/5), sekolah dengan bangunan yang tidak layak akan digabung.

"Kita akan gabung dulu untuk sementara. Yang penting para siswa bisa konsentrasi mengerjakan ujian," kata anggota DPRD Kota Bekasi, Hely Mulyaningsih pada Jumat (04/05).

Lebih lanjut Hely mengatakan, DPRD terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait teknis penggabungan. "Kita belum atur sampai situ. Yang pasti rencana ini akan diwujudkan. Tentunya mempertimbangkan kapasitas gedung dan waktu temph siswa," katanya.

Saat ini jumlah ruang sekolah dasar yang rusak di Kota Bekasi mencapai 173 buah. Paling banyak terdapat di kecamatan Bekasi Utara dan Pondok Gede, masing-masing 22 ruang. Padahal total siswa di Bekasi Utara mencapai kurang lebih 25 ribu orang. Sementara Pondok Gede kurang lebih 18 ribu orang.

Hal ini, menurut Hely, juga dilakukan untuk mensiasati bangunan rusak. Penggabungan SD akan mempermudah pembangunan dan memaksimalkan daya guna ruang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement