REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Seorang janda tua di Dusun Gunung Bukur, Desa Sumberanyar, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur sudah tiga bulan hidup memprihatinkan di sebuah tenda. Sulamah nama janda tua tersebut. Nenek 75 tahun itu terpaksa tinggal di dalam tenda setelah rumahnya yang terbuat dari bambu ambruk.
Untuk memnuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Sulamah yang hidup sebatang kara tersebut hanya menantikan belas kasihan dari para tetangga di sekitarnya. Di dalam tenda bantuan BPBD Kabupaten Pasuruan yang ditempati Sulamah, nyaris tidak ada harta benda yang berharga. Hanya terlihat sebuah amben (tempat tidur) yang terbuat dari bambu, dan sejumlah peralatan dapur yang berserak tak beraturan.
Sulamah mengatakan, setiap hari kegerahan hidup di tenda, sedangkan jika malam hari gelap gulita karena hanya menggunakan lamou sentir (lampu minyak bersumbu). Sulamah mengaku tak mampu lagi membangun rumahnya yang telah ambruk. Ironisnya, ia hanya sekali mendapat bantuan sembako.
Ketua RT Dusun Gunung Bukur Desa Sumberanyar, Marsah (60) menyebutkan, sudah ada sejumlah batang kayu dan dua sak semen, tapi belum digunakan karena belum mencukupi untuk mendirikan sebuah rumah. Marsah mejelaskan, sejak rumahnya ambruk, Sulamah nyaris tidak pernah mendapat bantuan.
Marsah mengatakan, Sulamah hanya sekali memdapat bantuan sembako berupa beras sebanyak lima kilogram, sehingga untuk menopang kebutuhan hidupnya sehar-hari, praktis Sulamah hanya mengandalkan bantuan makanan dari para tetangga di sekitarnya.