REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendiang Menteri Kesehatan non-aktif, Endang Rahayu Sedyaningsih ternyata sosok yang pintar memanfaatkan teknologi komunikasi untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dua pekan sebelum wafat, mendiang menyempatkan diri mengirimkan email untuk memantau perayaan Hari Malaria.
"Terakhir kali beliau menanggapi secara pribadi email laporan saya adalah pada 15 April 2012 ketika saya melaporkan empat kegiatan Hari Malaria Sedunia," ungkap Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prof dr Tjandra Yoga Aditama, Rabu (2/5).
Saat itu, Tjandra juga melaporkan puncak acara tingkat nasional akan dilakukan di Palangkaraya pada 2 Mei 2012. Berikut penggalan dari jawaban email Endang Rahayu:
"Baik skl. Tks laporan prof Tjand. Kita bangga upaya kita diapresiasi. Semua saran rekomendasi kita upayakan lakukan. Mgkin baik jg kl kita tawarkan ibu2 sikib utk sebar ikan kepala timah ya? Silakan lanjutkan dgn Hari Malaria palangkaraya. Please make it another success! Ers".
Email tersebut, ujar Tjandra juga menjadi bukti bahwa seperti yang sudah diberitakan, walau sedang dirawat di rumah sakit, Endang terus memimpin Kemenkes dan memberikan arahannya. "Saya akan tetap mengingat pesan beliau agar terus bekerja dengan giat dan kata 'Please make it another success!'. Selamat jalan Ibu Endang, karyamu akan selalu dikenang, semoga mendapat limpahan karunia dari Allah SWT," ujar Tjandra seraya mendoakan.
Menteri Kesehatan non aktif, Endang Rahayu Sedyaningsih meninggal dunia. Endang menghembuskan nafas terakhirnya, Rabu (2/5) siang, sekitar pukul 11.41 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Kesehatan Endang Rahayu memang terus menurun sejak tadi malam. Sebelumnya, pada (26/4), Endang Rahayu menyampaikan pengunduran dirinya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjenguknya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
